|
Post by StRiDeR on Jan 14, 2004 9:41:49 GMT 8
SIKAP MUSLIM TERHADAP HARI RAYA ORANG KAFIR
Sesungguhnya nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala kepada hamba-Nya adalah nikmat Islam dan iman serta istiqomah di atas jalan yang lurus. Allah Subhannahu wa Ta'ala telah memberitahukan bahwa yang dimaksud jalan yang lurus adalah jalan yang
ditempuh oleh hamba-hamba-Nya yang telah diberi nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhadaa dan sholihin (Qs. An Nisaa :69). Jika diperhatikan dengan teliti, maka kita dapati bahwa musuh-musuh Islam sangat gigih berusaha mema-damkan cahaya Islam, menjauhkan dan menyimpangkan ummat Islam dari jalan yang lurus, sehingga tidak lagi istiqomah.Hal ini diberitahukan sendiri oleh Allah Ta'ala di dalam firman-Nya, diantaranya, yang artinya:
"Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesung-guh-Nya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. 2:109)
Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala yang lain, artinya: Katakanlah:
"Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi beng-kok, padahal kamu menyaksikan". Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. (QS. 3:99)
Artinya : " Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta'ati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu kebelakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi". (QS. 3:149)
Salah satu cara mereka untuk menjauhkan umat Islam dari agama (jalan yang lurus)yakni dengan menyeru dan mempublikasikan hari-hari besar mereka ke seluruh lapisan masyara-kat serta dibuat kesan seolah-oleh hal itu merupakan hari besar yang sifatnya umum dan bisa diperingati oleh siapa saja. Oleh karena itu, Komisi Tetap Urusan Penelitian Ilmiyah dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi telah memberikan fatwa berkenaan dengan sikap yang seharusnya dipegang oleh setiap muslim terhadap hari-hari besar orang kafir.Secara garis besar fatwa yang dimaksud adalah:
1. Sesungguhnya kaum Yahudi dan Nashara menghubungkan hari-hari besar mereka dengan peristiwa-peritiwa yang terjadi dan menjadikannya sebagai harapan baru yang dapat memberikan keselamatan, dan ini sangat tampak di dalam perayaan milenium baru (tahun 2000 lalu), dan sebagian besar orang sangat sibuk memperangatinya, tak terkecuali sebagian saudara kita -kaum muslimin- yang terjebak di dalamnya. Padahal setiap muslim seharusnya menjauhi hari besar mereka dan tak perlu menghiraukannya.
2. Perayaan yang mereka adakan tidak lain adalah kebatilan semata yang dikemas sedemikian rupa, sehingga kelihatan menarik. Di dalamnya berisikan pesan ajakan kepada kekufuran, kesesatan dan kemungkaran secara syar'i seperti: Seruan ke arah persatuan agama dan persamaan antara Islam dengan agama lain. Juga tak dapat dihindari adanya simbul-simbul keagamaan mereka, baik berupa benda, ucapan ataupun perbuatan yang tujuannya bisa jadi untuk menampakkan syiar dan syariat Yahudi atau Nasrani yang telah terhapus dengan datangnya Islam atau kalau tidak agar orang menganggap baik terhadap syariat mereka, sehingga biasanya menyeret kepada kekufuran. Ini merupakan salah satu cara dan siasat untuk menjauhkan umat Islam dari tuntunan agamanya, sehingga akhirnya merasa asing dengan agamanya sendiri.
3. Telah jelas sekali dalil-dalil dari Al Quran, Sunnah dan atsar yang shahih tentang larangan meniru sikap dan perilaku orang kafir yang jelas-jelas itu merupakan ciri khas dan kekhususan dari agama mereka, termasuk di dalam hal ini adalah Ied atau hari besar mereka.Ied di sini mencakup segala sesuatu baik hari atau tempat yang diagung-agungkan secara rutin oleh orang kafir, tempat di situ mereka berkumpul untuk mengadakan acara keagamaan, termasuk juga di dalam hal ini adalah amalan-amalan yang mereka lakukan. Keseluruhan waktu dan tempat yang diagungkan oleh orang kafir yang tidak ada tuntunannya di dalam Islam, maka haram bagi setiap muslim untuk ikut mengagungkannya.
4. Larangan untuk meniru dan memeriahkan hari besar orang kafir selain karena adanya dalil yang jelas juga dikarenakan akan memberi dampak negatif, antara lain:
o Orang-orang kafir itu akan merasa senang dan lega dikarenakan sikap mendukung umat Islam atas kebatilan yang mereka lakukan.
o Dukungan dan peran serta secara lahir akan membawa pengaruh ke dalam batin yakni akan merusak akidah yang bersangkutan secara bertahap tanpa terasa.
o Yang paling berbahaya ialah sikap mendukung dan ikut-ikutan terhadap hari raya mereka akan menumbuhkan rasa cinta dan ikatan batin terhadap orang kafir yang bisa menghapuskan keimanan.Ini sebagaimana yang difirmankan Allah Ta'ala, artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya o-rang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim". (QS. 5:51)
5. Dari uraian di atas, maka tidak diperbolehkan bagi setiap muslim yang mengakui Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai nabi dan rasul, untuk ikut merayakan hari besar yang tidak ada asalnya di dalam Islam, tidak boleh menghadiri, bergabung dan membantu terselenggaranya acara tersebut.Karena hal ini termasuk dosa dan melanggar batasan Allah.Dia telah melarang kita untuk tolong-menolong di dalam dosa dan pelanggaran, sebagaimana firman Allah, artinya:
"Dan tolong-menolonglah kamu didalam (mengerjakan)kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong -menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. 5:2)
6. Tidak diperbolehkan kaum muslimin memberikan respon di dalam bentuk apapun yang intinya ada unsur dukungan, membantu atau memeriahkan perayaan orang kafir, seperti : iklan dan himbauan; menulis ucapan pada jam dinding atau fandel; menyablon/membuat baju bertuliskan perayaan yang dimaksud; membuat cinderamata dan kenang- kenangan; membuat dan mengirimkan kartu ucapan selamat; membuat buku tulis;memberi keistimewaan seperti hadiah /diskon khusus di dalam perdagangan, ataupun(yang banyak terjadi) yaitu mengadakan lomba olah raga di dalam rangka memperingati hari raya mereka. Kesemua ini termasuk di dalam rangka membantu syiar mereka.
7. Kaum muslimin tidak diperbolehkan beranggapan bahwa hari raya orang kafir seperti tahun baru (masehi), atau milenium baru sebagai waktu penuh berkah (hari baik) yang tepat untuk memulai babak baru di dalam langkah hidup dan bekerja, di antaranya adalah seperti
melakukan akad nikah, memulai bisnis, pembukaan proyek-proyek baru dan lain-lain. Keyakinan seperti ini adalah batil dan hari tersebut sama sekali tidak memiliki kelebihan dan ke-istimewaan di atas hari- hari yang lain.
8. Dilarang bagi umat Islam untuk mengucapkan selamat atas hari raya orang kafir, karena ini menunjukkan sikap rela terhadapnya di samping memberikan rasa gembira di hati mereka.Berkaitan dengan ini Ibnul Qayim rahimahullah pernah berkata, "Mengucapkan selamat terhadap syiar dan simbol khusus orang kafir sudah disepakati kaharamannya seperti memberi ucapan selamat atas hari raya mereka, puasa mereka dengan mengucapkan, "Selamat hari raya (dan yang semisalnya), meskipun pengucapnya tidak terjeru-mus ke dalam kekufuran, namun ia telah melakukan keharaman yang besar, karena sama saja kedudukannya dengan mengucapkan selamat atas sujudnya mereka kepada salib. Bahkan di hadapan Allah, hal ini lebih besar dosanya daripada orang yang memberi ucapan selamat kapada peminum khamar, pembunuh, pezina dan sebagainya. Dan banyak sekali orang Islam yang tidak memahami ajaran agamanya, akhirnya terjerumus ke dalam hal ini, ia tidak menyadari betapa besar keburukan yang telah ia lakukan. Dengan demikian, barang siapa memberi ucapan selamat atas kemaksiatan, kebid'ahan dan lebih-lebih kekufuran, maka ia akan berhadapan dengan murka Allah". Demikian ucapan beliau rahimahullah!
9. Setiap muslim harus merasa bangga dan mulia dengan hari rayanya sendiri termasuk di dalam hal ini adalah kalender dan penanggalan hijriyah yang telah disepakati oleh para shahabat Radhiallaahu anhu, sebisa mungkin kita pertahan kan penggunaannya, walau mungkin lingkungan belum mendukung. Kaum muslimin sepeninggal shahabat hingga sekarang (sudah 14 abad), selalu menggunakannya dan setiap pergantian tahun baru hijriyah ini, tidak perlu dengan mangadakan perayaan-perayaan tertentu. Demikianlah sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap mukmin, hendaknya ia selalu menasehati dirinya sendiri dan berusaha sekuat tenaga menyelamatkan diri dari apa-apa yang menyebabkan kemurkaan Allah dan laknatNya. Hendaknya ia mengambil petunjuk hanya dari Allah dan menjadikan Dia sebagai penolong.
(Disarikan dari: Fatwa Komisi Tetap untuk Penelitian Ilmiyah dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi tentang Perayaan Milenium Baru tahun 2000.
Ketua: Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh,(Mufti Kingdom of Saudi Arabia)
Anggota: Syaikh Abdullah bin Abdur Rahman Al-Ghadyan, Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid, Syakh Shalih bin Fauzan Al Fauzan. ([Dept Ilmiah])
|
|
|
Post by StRiDeR on Jan 15, 2004 20:54:59 GMT 8
utk makluman kita semua ---------------------------------
HIDUP KITA CUMA DI DALAM 3 HARI 1. Semalam : Sudah menjadi sejarah 2. Hari ini : Apa yang sedang kita lakukan 3. Esok : Hari yang belum pasti
Hisablah hari pertama semoga hari yang kedua kita lebih baik dari hari yang pertama. Jangan mengharap hari yang ketiga kerana mungkin ajal kita pada hari yang kedua.
HIDUP CUMA DALAM 2 NAFAS: 1. Nafas Naik 2. Nafas Turun
Hargailah Nafas yang naik kerana udara yang disedut adalah pemberian Allah secara percuma dan carilah keredhaanNya dalam menggunakannya. Bertaubatlah dalam Nafas yang kedua kerana mungkin nafas itu yang terakhir keluar dari tubuh bersama Nyawa dan Roh untuk meninggalkan dunia yang fana ini.
HIDUP YANG ABADI CUMA ADA 2 TEMPAT: 1. Kekal didalam neraka 2. Kekal didalam syurga
Ingatlah kecelakaan neraka itu amat mengerikan dan kita hanya diyakinkan oleh keyakinan kita kepada rukun IMAN. Rukun Iman itu pula ada 6 dan hilang salah satu darinya maka hilanglah ia. Kelazatan dan kesejahteraan syurga itu maha HEBAT. Tidak terduga oleh fikiran kita dan untuk mendapatkannya terjemahkan rukun ISLAM yang 5 itu dan puncaknya adalah SOLAT... Amat sukar untuk dipercayai bagi yang ingin ke SYURGA tetapi tidak bersolat, umpama seorang yang mahu menaiki kapalterbang tetapi tidak mempunyai BOARDING PASS. Dan mereka yang sengaja melalaikan solat, umpama mengeposkan sepucuk surat tanpa melekatkan setem apabila ditanya bagaimana surat itu akan sampai pada penerimanya...lalu dia pun berkata setemnya akan dihantar kemudian. Ada 2 penyelesaian dalam kes ini :- 1. Dia mungkin didenda 2. Segala suratnya masuk tong sampah.
Oleh itu, tidakkah kita semestinya bersyukur atas segala nikmat yang Allah kurniakan kepada kita....Sekurang-kurangnya Allah telah beri udara secara percuma untuk kita berzikir mengingati Allah setiap detik dan ketika, hinggalah kita kembali kepada Allah dalam keadaan jiwa yang tenang...lalu masuk kedalam syurga dalam keadaan kita redha dan Allah meredhai. Wassalam.
|
|
|
Post by StRiDeR on Jan 19, 2004 20:53:23 GMT 8
Menghalang Syaitan --------------------------
*15 Pintu Syaitan Yang Ada Di Dalam Diri Kita *15 Senjata Menghalang Syaitan *Rumah Yang Tidak Dimasuki Syaitan
15 pintu syaitan yang ada di dalam diri kita Pintu marah Cinta dunia Kebodohan (keengganan menghadiri majlis ilmu) Panjang angan-angan Rakus Bakhil Suka pada pujian Riak Ujub (merasa kagum) Takut dan gelisah Buruk sangka Memandang rendah pada orang lain Merasa suka pada dosa Merasa aman daripada pembalasan "ALLAH" Putus asa daripada rahmat "ALLAH" 15 Senjata Menghalang Syaitan Membaca Bismillah (menjadi kunci pada perbuatan baik) Banyakkan bezikir Banyakan Beristigfar Baca "la i' la ha illa anta subha naka inni kuntu minaz - dzolimin" Jangan tidur berseorangan Baca doa pagi dan petang Bersugi Melaksanakan solat jemaah Berwudhuk sebelum tidur Menutup aurat Membaca doa masuk tandas. Banyak berselawat pada hati Bertaubat, beristighfar Banyakan baca Al-Quran Membaca surah Yassin setiap pagi Rumah yang Tidak Dimasuki syaitan Rumah yang bersih Penghuni membaca "Bismillah" ketika memasuki rumah Sentiasa berzikir(ahli rumah menegakkan solat) Panghuninya jujur dan memenuhi janji Penghuninya memakan makanan yang halal (dan cara - mendapatkannya halal) Penghuninya mengekalkan silaturahim (sentiasa mesra) Rumah yang penghuninya berbakti kepada Ibu Bapa
|
|
|
Post by StRiDeR on Jan 20, 2004 23:26:37 GMT 8
untuk renungan...
Detik waktu bersama kelahiran seorang bayi dihiasi tangisan. Nyaring berkumandang menyaring segala suara yang menyapa telinga ibu. Lonjak hatinya memuncak gembira penawar sakit dan lesu. Lalu bermulalah sebuah kehidupan yang mewarnai bumi berpenakan hati, berdakwatkan air mata.
Air mata adakalanya penyubur hati, penawar duka. Adakalanya buih kekecewaan yang menyempit perasaan, menyesak kehidupan. Air mata seorang manusia hanyalah umpama air kotor diperlimpahan. Namun setitis air mata kerana takutkan ALLAH persis permata indahnya gemerlapan. Penghuni Syurga ialah mereka yang banyak dukacitanya di dunia.
Tidak berkumpul dua perkara dalam satu masa. Barangsiapa gembira di dunia akan berdukacita di akhirat. Barangsiapa yang banyak dukacitanya di dunia akan gembira di akhirat. Pencinta dunia menangis kerana dunia yang hilang. Perindu akhirat menangis kerana dunia yang datang.
Alangkah sempitnya kuburku, keluh seorang Abid. Alangkah sedikitnya hartaku, kesal si hartawan.
Dari mata yang mengintai setiap kemewahan yang mulus penuh rakus, mengalirlah air kecewa kegagalan. Dari mata yang redup merenung Hari Akhirat yang dirasakan dekat, mengalirkan air mata insaf mengharap kemenangan.
"Penghuni Syurga itulah orang-orang yang menang." (al- Hasr: 20)
Tangis adalah basahan hidup, justeru: Hidup dimulakan dengan tangis, dicelahi oleh tangis dan diakhiri dengan tangis. Manusia sentiasa dalam dua tangisan. Sama ada yang membawa untung atau merugikan.
Sabda Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam. "Ada dua titisan yang ALLAH cintai, pertama titisan darah para Syuhada dan titisan air mata yang jatuh kerana takutkan ALLAH."
Nabi Muhammad bersabda lagi : "Tangisan seorang pendosa lebih ALLAH cintai daripada tasbih para wali."
Oleh itu berhati-hatilah dalam tangisan,kerana ada tangisan yang akan mengakibatkan diri menangis lebih lama dan ada tangisan yang membawa bahagia untuk selama-lamanya. Seorang pendosa yang menangis kerana dosa adalah lebih baik daripada Abid yang berangan-angan tentang Syurga mana kelak ia akan bertakhta.
Nabi SAW bersabda : "Kejahatan yang diiringi oleh rasa sedih, lebih ALLAH sukai dari satu kebaikan yang menimbulkan rasa takbur."
Ketawa yang berlebihan tanda lalai dan kejahilan. Ketawa seorang ulamak dunia hilang ilmu, hilang wibawanya. Ketawa seorang jahil, semakin keras hati dan perasaannya.
Nabi Muhammad bersabda : "Jika kamu tahu apa yang aku tahu nescaya kamu banyak menangis dan sedikit ketawa."
Seorang Hukama pernah bersyair : "Aku hairan dan pelik, melihat orang ketawa kerana perkara-perkara yang akan menyusahkan, lebih banyak daripada perkara yang menyenangkan."
Salafussoleh menangis walaupun banyak beramal, takut-takut tidak diterima ibadatnya, kita ketawa walaupun sedar diri kosong daripada amalan. Lupakah kita Nabi pernah bersabda : "Siapa yang berbuat dosa dalam ketawa, akan dicampakkan ke neraka dalam keadaan menangis."
Kita gembira jika apa yang kita idamkan tercapai. Kita menangis kalau yang kita cita-citakan terabai. Nikmat disambut ria, kedukaan menjemput duka.
Namun,Allah Sallallahu 'alaihi wa sallam. telah berfirman : " Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, pada hal ianya amat buruk bagimu. ALLAH mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (AL BAQARAH : 216)
Bukankah Nabi pernah bersabda: "Neraka dipagari nikmat, syurga dipagari bala."
Menangislah wahai diri, agar senyumanmu banyak di kemudian hari. Kerana engkau belum tahu, nasibmu di puak kanan atau di puak kiri. Di sana, lembaran sejarahmu dibuka satu persatu, menyemarakkan rasa malu berabad-abad lamanya bergantung kepada syafaat Rasulullah SAW yang dikasihi Tuhan. Kenangilah, sungai-sungai yang mengalir itu banjiran air mata Nabi Adam yang menangis bertaubat, maka suburlah dan sejahteralah bumi kerana terangkatnya taubat.
Menangislah seperti Saidina Umar yang selalu memukul dirinya dengan berkata "Kalau semua masuk ke dalam syurga kecuali seorang, aku takut akulah orang itu."
Menangislah sebagaimana Ummu Sulaim apabila ditanya "Kenapa engkau menangis?" "Aku tidak mempunyai anak lagi untuk dihantar berperang," jawabnya.
Menangislah sebagaimana Ghazwan yang tidak sengaja terpandang wanita rupawan. Diharamkan matanya dari memandang ke langit seumur hidup, lalu berkata : "Sesungguhnya engkau mencari kesusahan dengan pandangan itu."
Ibnu Masud r.a.berkata : "Seorang yang mengerti al Quran dikenali waktu malam ketika orang lain tidur, dan waktu siangnya ketika orang lain tidak berpuasa, sedihnya ketika orang lain sedang gembira dan tangisnya di waktu orang lain tertawa. Diamnya di waktu orang lain berbicara, khusuknya di waktu orang lain berbangga, seharusnya orang yang mengerti al Quran itu tenang, lunak dan tidak boleh menjadi seorang yang keras, kejam, lalai, bersuara keras dan marah.
Tanyailah orang-orang soleh mengapa dia tidak berhibur : "Bagaimana hendak bergembira sedangkan mati itu di belakang kami, kubur di hadapan kami, kiamat itu janjian kami, neraka itu memburu kami dan perhentian kami ialah ALLAH."
Menangislah di sini, sebelum menangis di sana!!!.............
|
|
|
Post by TwinHead-FOREIGNER on Jan 24, 2004 13:27:16 GMT 8
A'kum BROTHERS and SISTERS-- Salah Istikarah
This Salah is offered to seek Allah's guidance in any matter where you cannot be sure which is the best course of action to take. Only Allah knows the consequences of our actions, and which choices are best for us both in this life in the Akhirah.
You first perform two rak'ahs of Sunnah or Nafl Salah, with the intention of making Istikharah, then say a special du'a'. Prophet Muhammad (PBUH) used to instruct his companions to pray for quidance (Istikharah) in all their concerns just as he would teach them a Surah from the Qur'an. He (PBUH) said:
"If any of you intends to undertake a matter, then let him pray two rak'ahs other than the Fard (i.e. Sunnah or Nafl), after which he should say:
Allahumma inni astakhiruka bi 'ilmika wa astaqdiruka biqudratika, wa as'aluka min fadlikal 'azim, fa innaka taqdiru wa la aqdiru wa ta'lamu wa la a'lamu wa anta 'allamul ghuyub. Allahumma in kunta ta'lamu anna hadhal amra (mention your matter here) khairul li fi dini wa ma'ashi wa 'aqibati amri faqdurhu li wa yassirhu li thumma barik li fihi, wa in kunta ta'lamu anna hadhal amra sharrul li fi dini wa ma'ashi wa 'aqibati amri fasrifhu 'anni wasrifni 'anhu waqdur lil khaira haithu kana thumma ardini bih.
O Allah, I seek Your guidance through Your knowledge, and ability through Your power, and beg of Your infinite bounty; for You have power and I have none, You know and I know not, and You are the Knower of hidden things. O Allah, if in Your knowledge this matter (mention your matter here) is good for my faith, for my livelihood and for the outcome of my affairs, then decide it for me and make it easy for me and bless me therein; but if in Your knowledge this matter is bad for my faith, for my livelihood and for the outcome of my affairs, then turn it away from me, and turn me away from it, and decide for me the good wherever it may be, and cause me to be pleased with it. (al-Bukhari, Muslim)
Once you have made Istikharah, Allah may cause you to keep firm to your choice or to change your mind. After you have gone through with whatever decision you finally made, you should trust that Allah led you to what is best, and should have no regret. "Then when you have taken a decision, put your trust in Allah. Certainly, Allah loves those who put their trust (in Him)." (Surah Ali 'Imran 3:159)
The aforementioned Islamic Terms:
Salah: The five compulsory daily prayers offered in a particular way at set times.
Allah: The proper mame of God. Allah is the Maker of all creatures. He is not just the God of Muslims, but of all human kind.
Akhirah: Life-after-death. It includes the Day of Judgement and the never-ending life-after-death.
Rak'ah: (pl. Raka'at) A 'unit' of Salah, each Salah having two, three or four rak'ahs.
Sunnah: (pl. Sunan) The example of Prophet Muhammad (PBUH) in what he did, said and approved.
Nafl: Optional.
Du'a': A supplication to Allah, or asking Allah for favour, blessing and mercy.
Muhammad (PBUH): The final messenger of Allah to mankind. He was Muhammad bin 'Abdullah.
Surah: (pl. Suwar) A chapter of the Qur'an.
Qur'an: The sacred book of Muslims, the final book of guidance from Allah, sent down to Muhammad (PBUH) through the angel Jibra'il (Gabriel) over a period of 23 years.
Jibra'il: The angel (Gabriel) who brought revelation from Allah. (2:97-98).
Tell Them That I Am Near
"When my servants question you about me, tell them that I am near. I answer their prayers when they call on me; let them answer my call. Let them trust in me, that they may be guided along the path of righteousness."
-Qur'an, Al-Baqara, Surah 2:186
|
|
|
Post by StRiDeR on Jan 26, 2004 23:56:49 GMT 8
Salam...
"Dalam sesi muzakarah ini, saya hendak menarik perhatian tentang 5 perkara yang patut disebut-sebut selalu untuk memberi kesedaran kepada kita sepanjang menjalani hidup ini.
Nabi Muhammad saw pernah mengingatkan umat-umatnya tentang kelima-lima perkara ini iaitu:
Perbanyakkan menyebut Allah daripada menyebut makhluk.
Sudah menjadi kebiasaan bagi kita menyebut atau memuji-muji orang yang berbuat baik kepada kita sehingga kadang-kadang kita terlupa hakikat bahawa terlampau banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Lantaran itu, kita terlupa memuji dan menyebut-nyebut nama Allah. Makhluk yang berbuat baik sedikit kita puji habisan tapi nikmat yang terlalu banyak Allah berikan kita langsung tak ingat. Sebaik-baiknya elok dibasahi lidah kita dengan memuji Allah setiap ketika, bukan ucapan Al-hamdulillah hanya apabila sudah kekenyangan hingga sedawa. Pujian begini hanya di lidah saja tak menyelera hingga ke hati.
Perbanyakkan menyebut akhirat daripada menyebut urusan dunia. Dunia terlalu sedikit dibandingkan dengan akhirat. 1000 tahun di dunia setimpal dengan ukuran masa sehari di akhirat. Betapa kecilnya nisbah umur di dunia ini berbanding akhirat. Nikmat dunia juga 1/100 daripada nikmat akhirat. Begitu juga seksa dan kepayahan hidup di dunia hanya 1/100 daripada akhirat. Hanya orang yang senteng fikiran sibuk memikirkan Wawasan Dunia (WD) hingga terlupa Wawasan Akhirat (WA). Manusia yang paling cerdik ialah mereka yang sibuk merancang Wawasan Akhiratnya. Saham Amanah Dunia (SAD) tak penting, tapi yang paling penting ialah Saham Amanah Akhirat (SAA) yang tak pernah rugi dan merudum malahan sentiasa naik berlipat kali ganda. Oleh itu perbanyakkanlah menyebut-nyebut perihal akhirat supaya timbul keghairahan menanam dan melabur saham akhirat.
Perbanyakkan menyebut dan mengingat hal-hal kematian daripada hal-hal kehidupan. Kita sering memikirkan bekalan hidup ketika tua dan bersara tapi jarang memikirkan bekalan hidup semasa mati. Memikirkan mati adalah sunat kerana dengan berbuat demikian kita akan menginsafi diri dan kekurangan amalan yang perlu dibawa ke sana. Perjalanan yang jauh ke akhirat sudah tentu memerlukan bekalan yang amat banyak. Bekalan itu hendaklah dikumpulkan semasa hidup di dunia ini. Dunia ibarat kebun akhirat. Kalau tak usahakan kebun dunia ini masakan dapat mengutip hasilnya di akhirat? Dalam hubungan ini eloklah sikap Saidina Alli dicontohi. Meskipun sudah terjamin akan syurga, Saidina Ali masih mengeluh dengan hebat sekali tentang kurangnya amalan untuk dibawa ke akhirat yang jauh perjalanannya. Betapa pula dengan diri kita yang kerdil dan bergelumang dengan dosa?
Jangan menyebut-nyebut kebaikan diri dan keluarga. Syaitan memang sentiasa hendak memerangkap diri kita dengan menyuruh atau membisikkan kepada diri kita supaya sentiasa mengingat atau menyebut-nyebut tentang kebaikan yang kita lakukan sama ada kepada diri sendiri, keluarga atau masyarakat amnya. Satu kebaikan yang kita buat, kita sebut-sebut selalu macam rasmi ayam 'bertelur sebiji riuh sekampung'. Kita terlupa bahawa dengan menyebut dan mengingat kebaikan kita itu sudah menimbulkan satu penyakit hati iaitu ujub. Penyakit ujub ini ibarat api dalam sekam boleh merosakkan pahala kebajikan yang kita buat. Lebih dahsyat lagi jika menimbulkan ria' atau bangga diri yang mana Allah telah memberi amaran sesiapa yang memakai sifatNya (ria') tidak akan mencium bau syurga. Ria' adalah satu unsur dari syirik (khafi). Oleh itu eloklah kita berhati-hati supaya menghindarkan diri daripada mengingat kebaikan diri kita kepada orang lain. Kita perlu sedar bahawa perbuatan buat baik yang ada pada diri kita itu sebenarnya datang dari Allah. Allah yang menyuruh kita buat baik. Jadi kita patut bersyukur kepada Allah kerana menjadikan kita orang baik, bukannya mendabik dada mengatakan kita orang baik. Kita terlupa kepda Allah yang mengurniakan kebaikan itu.
Jangan sebut-sebut dan nampak-nampakkan keaiban atau keburukan diri orang lain. Kegelapan hati ditokok dengan rangsangan syaitan selalu menyebabkan diri kita menyebut-nyebut kesalahan dan kekurangan orang lain. Kita terdorong melihat keaiban orang sehingga terlupa melihat keaiban dan kekurangan diri kita sendiri. Bak kata orang tua-tua 'kuman seberang lautan nampak, tapi gajah di depan mata tak kelihatan'. Islam menuntut kita melihat kekurangan diri supaya dengan cara itu kita dapat memperbaiki kekurangan diri kita. Menuding jari mengatakan orang lain tak betul sebenarnya memberikan isyarat bahawa diri kita sendiri tidak betul. Ibarat menunjuk jari telunjuk kepada orang; satu jari arah ke orang itu tapi 4 lagi jari menuding ke arah diri kita. Bermakna bukan orang itu yang buruk, malahan diri kita lebih buruk daripadanya. Oleh sebab itu, biasakan diri kita melihat keburukan diri kita bukannya keburukan orang lain. Jangan menjaga tepi kain orang sedangkan tepi kain kita koyak rabak. Dalam Islam ada digariskan sikap positif yang perlu dihayati dalam hubungan sesama manusia iaitu lihatlah satu kebaikan yang ada pada diri seseorang, meskipun ada banyak kejahatan yang ada pada dirinya. Apabila melihat diri kita pula, lihatkan kejahatan yang ada pada diri kita walaupun kita pernah berbuat baik. Hanya dengan cara ini kita terselamat dari bisikan syaitan yang memang sentiasa mengatur perangkap untuk menjerumuskan kita ke dalam api neraka.
wslm....
|
|
sha
Senior Student
Success is not to b persued, it is to b attracted by the person we bcome......
Posts: 427
|
Post by sha on Jan 27, 2004 10:45:40 GMT 8
BILA AL-QURAN BERBICARA.....
Waktu engkau masih kanak-kanak.... Kau laksana kawan sejatiku, Dengan wudu', Aku kau sentuh, Dalam keadaan suci, Aku kau pegang, Aku, kau junjung dan kau pelajari, Aku engkau baca dengan suara lirih, Atau pun keras setiap hari, Setelah selesai, engkau menciumku mesra...
Sekarang engkau telah dewasa... Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku... Apakah Aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah...? Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu, Atau, menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji....
Sekarang, Aku tersimpan rapi sekali, sehingga engkau lupa di mana Aku tersimpan, Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pengisi setormu...
Kadang kala Aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa, Atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan, Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian , kesepian... Di dalam almari, di dalam laci, aku engkau pendamkan..
Dulu...pagi-pagi... Surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman, Di waktu petang, Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
Sekarang... Seawal pagi sambil minum kopi... Engkau baca surat khabar dahulu, Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia.. Sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Azzawajalla, Aku engkau abaikan dan engkau lupakan...
Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca, Pembuka surah2ku (Bismillah ).
Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi, Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam keretamu Sepanjang perjalanan, Radiomu selalu tertuju ke stesyen radio kesukaanmu, Mengasyikkan....
Di meja kerjamu tidak ada Aku, Untuk kau baca sebelum kau mulai kerja Di Komputermu pun kau putar musik favoritemu.. Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku........ E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan, Engkau terlalu sibuk dengan urusan dunia mu
Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku Bila malam tiba engkau tahan bersekang mata berjam-jam di depan TV. Menonton siaran televisyen Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk, Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah...
Waktupun cepat berlalu......... Aku semakin kusam dalam laci-laci mu, Mengumpul debu atau mungkin dimakan hama Seingatku, hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali, Itupun hanya beberapa lembar dariku. Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terangkak-rangkak ketika membacaku, Atau waktu kematian saudara atau taulan mu, Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba, Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Apakah TV, radio ,hiburan atau komputer dapat menolong kamu? Yang pasti ayat-ayat Allah s.w.t yang ada padaku menolongmu Itu janji Tuhanmu, Allah s.w.t Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu... Setiap saat berlalu...
Dan akhirnya..... Kubur yang setia menunggu mu........... Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu, Jika Aku, engkau baca selalu dan engkau hayati... Di kuburmu nanti.... Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan Yang akan membantu engkau membela diri..
Dalam perjalanan ke alam akhirat. Dan Akulah "Al-Qur'an",kitab sucimu Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.
Peganglah Aku kembali.. .. Bacalah aku kembali aku setiap hari. Kerana ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci.. Yang berasal dari Allah Azzawajalla Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu
Keluarkanlah segera Aku dari almari, lacimu....... Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu. Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu. Sentuhilah Aku kembali... Baca dan pelajari lagi Aku.... Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau secebis ayat, Seperti dulu.... Waktu engkau masih kecil, Di surau kecil kampungmu yang damai Jangan aku engkau biarkan aku sendiri... Dalam bisu dan sepi.... Maha Suci Allah, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
~ Semoga ia bermanfaat...
|
|
|
Post by StRiDeR on Feb 3, 2004 11:10:15 GMT 8
Kuliah Pagi - Siapakah?
1. Siapakah orang yang sombong? Orang yang sombong adalah orang yang di beri penghidupan tapi tidak mahu sujud pada yang menjadikan kehidupan itu iaitu Allah Rabbul Aalamin, Tuhan sekelian alam. Maka bertasbihlah segala apa yang ada di bumi dan langit pada TuhanNya kecuali jin dan manusia yang sombong diri.
2. Siapakah orang yang telah mati hatinya? Orang yang telah mati hatinya adalah orang yang diberi petunjuk melalui ayat-ayat Qur'an, Hadith dan cerita2 kebaikan namun merasa tidak ada apa2 kesan di dalam jiwa untuk bertaubat.
3. Siapakah orang dunggu kepala otaknya? Orang yang dunggu kepala otaknya adalah orang yang tidak mahu lakukan ibadat tapi menyangka bahawa Tuhan tidak akan menyiksanya dengan kelalaiannya itu dan sering merasa tenang dengan kemaksiatannya.
4. Siapakah orang yang kuat? Orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan kemarahannya ketika ia di dalam kemarahan.
5. Siapakah orang yang lemah? Orang yang lemah adalah orang yang melihat akan kemaksiatan di depan matanya tidak sedikit pun ada kebencian di dalam hatinya akan kemungkaran itu.
6. Siapakah orang yang bakhil? Orang yang bakhil lagi kedekut adalah orang yang berat lidahnya untuk membaca selawat keatas junjungan Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam.
7. Siapakah orang yang buta? Orang yang buta adalah orang yang tidak mahu membaca dan meneliti akan kebesaran Al Qur'an dan tidak mahu mengambil pelajaran daripadanya.
8. Siapakah orang yang tuli? Orang yang tuli adalah orang yang di beri nasihat dan pengajaran yang baik namun tidak diendahkannya.
9. Siapakah orang yang sibuk? Orang yang sibuk adalah orang yang tidak mengambil berat akan waktu solatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s.
10. Siapakah orang yang manis senyumanya? Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang di timpa musibah lalu dia kata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Lalu sambil erkata,"Ya Rabbi (Wahai Tuhanku) Aku redha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman.
11. Siapakah orang yang menangis airmata mutiara? Orang yang menangis airmata mutiara adalah orang-orang yang sedang bersendiri lalu mengingat akan kebesaran Tuhan dan menyesal akan dosa-dosanya lalu mengalir airmatanya.
12. Siapakah orang yang kaya? Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.
13. Siapakah orang yang miskin? Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada sentiasa menumpuk-numpukkan harta.
14. Siapakah orang yang pandai? Orang yang pandai adalah orang yang bersiap siap untuk hari kematiannya kerana dunia ini berusia pendek sedang akhirat kekal abadi
15. Siapakah orang yang bad word? Orang yang bad word adalah orang yang beriya-iya berusaha sekuat tenaga untuk dunianya sedangkan akhiratnya diabaikan.
16. Siapakah orang yang maju dalam hidupnya? Orang yang maju dalam hidupnya adalah orang-orang yang senantiasa mempertingkat ilmu kebaikan.
17. Siapakah orang-orang yang mundur hidupnya? Orang yang mundur dalam hidupnya adalah orang yang tidak memperdulikan akan halal dan haramnya akan sesuatu perkara itu.
18. Siapakah orang yang gila itu? Orang yang gila itu adalah orang yang tidak solat kerana hanya dua syarat saja yang memperbolehkan akan seorang itu meninggalkan solat, pertama sekiranya ia haid dan kedua ketika ia tidak siuman akalnya.
19. Siapakah orang yang rugi? Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikkan.
20. Siapakah orang yang selalu ditipu? Orang yang selalu di tipu adalah orang muda yang menyangka bahawa kematian itu berlaku hanya pada orang tua.
21. Siapakah orang yang paling cantik? Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.
22. Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas? Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan saujana mata memandang.
23. Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit? Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya.
24. Siapakah orang yang mempunyai akal? Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak kerana telah mengunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka.
25. Siapakah org yg bijak? Orang yg bijak ialah org yg tidak membiar atau membuang email ini begitu sahaja, malah dia akan menyampaikan pula pada org lain...
|
|
|
Post by atokENSEM on Feb 3, 2004 12:47:53 GMT 8
menghalang syaitan?good artikel...sampai atok print utk simpan bg nenek..sbb nenek suke simpan koleksi camni..
|
|
|
Post by StRiDeR on Feb 3, 2004 12:51:39 GMT 8
menghalang syaitan?good artikel...sampai atok print utk simpan bg nenek..sbb nenek suke simpan koleksi camni.. bagus lah lau cam tue...sama2 kita manfaat kan nya ;D
|
|
|
Post by StRiDeR on Feb 9, 2004 21:32:56 GMT 8
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Aisyah bahawa Nabi telah bersabda:
"Jika salah seorang di antara kamu berasa mengantuk, hendaklah kamu tidur sehingga hilang rasa mengantuknya. Jika seseorang bersembahyang ketika mengantuk berkemungkinan dia membaca istighfar sedangkan sebenarnya dia sedang mencaci dirinya sendiri."
Hadis ini menampakkan tentang kaitan di antara mengantuk dan penurunan kualiti amal serta produktiviti seseorang. Kesan Mengantuk Ke Atas Ekonomi Dan Juga Produktiviti. Banyak kes-kes kemalangan dilapurkan berpunca dari mengantuk dan kurang tidur. Justeru itu kerana kepentingannya, Kerajaan Amerika telah menubuhkan sebuah yayasan yang bernama Yayasan Tidur Negara (National Sleep Foundation) untuk mengkaji tentang kesan tidur terhadap produktiviti kerana masalah ketiduran (insomnia and sleeping problems) telah memberikan banyak kesan negatif kepada manusia dan ekonominya.Pada tahun 1995, Jabatan Pengangkutan Amerika telah melaporkan bahawa 100,000 kemalangan di jalan raya dan industri di Amerika adalah berkaitan dengan masalah tidur yang melibatkan kehilangan 1500 nyawa setahun.
(Dr. Stanley Coren; 'Sleep Deprivation, Psychosis and Mental Efficiency,' Psychiatric Times, March 1998)
Suruhanjaya khas untuk mengkaji tentang masalah ketiduran di Amerika telah melapurkan bahawa masalah ini telah menjejaskan produktiviti dan menyebabkan kerugian $100 - $150 billion setahun. (Dr. Stanley Coren;Ibid)
Saintis-saintis dari Universiti Chicago telah mendapati bahawa kekurangan tidur akan menyebabkan gangguan kepada proses pengeluaran hormon, melemahkan kemampuan badan untuk memanfaatkan kabohidrat di dalam badan, dan mengujudkan keadaan yang seakan penyakit kencing manis.
(Rujukan: Tinker Ready (2000); 'Naps: The Art of Snoozing')
Seseorang yang tidur 3-4 jam kurang daripada kadar tidurnya yang biasa, akan mudah mengalami tekanan perasaan (stress) dan akan mudah dijangkiti kuman, disebabkan oleh sistem pertahanannya yang menjadi lemah. Penemuan ini telah dilapurkan di dalam majalah perubatan 'Lancet' pada pada bulan Oktober, 1999.
(Rujukan: Lancet: 'Impact of Sleep on Metabolic & Endocrine Function)
Tidur Dan Kerehatan Yang Berpatutan Adalah Ibadah
Islam adalah satu agama yang seimbang. Ia mementingkan tidur dan kerihatan agar ibadah dan aktiviti akan dapat dilakukan dengan baik. Dalam sebuah hadis disebutkan tentang kisah Abu Darda' yang, di antaranya, tidak mahu tidur malam kerana ingin melakukan ibadah. Salman, sahabatnya, telah menegurnya dengan berkata:
"Tuhanmu ada hak ke atasmu, badanmu ada hak ke atasmu dan isterimu ada hak ke atasmu. Berikan kepada semua ini haknya." Ketika Nabi mendengar perkataan Salman, Baginda berkata: "Benarlah Salman." (Bukhari)
Islam tidak hanya menyuruh seseorang itu tidur, malah menekankan bahawa ia adalah hak badan yang perlu ditunaikan. Dalam hadis yang lain diceritakan bahawa Baginda Nabi telah memasuki Masjid dan ternampak seutas tali yang merentangi dua tiang. Selepas bertanya, Baginda diberitahu bahawa tali itu adalah kepunyaan Zainab agar dia dapat berpaut kepadanya ketika keletihan melakukan solat. Nabipun terus mengeluarkan arahan:
"Buka tali ini! Hendaklah salah seorang di antara kamu bersembahyang ketika dirinya cergas, dan ketika sudah mengantuk hendaklah tidur."
(Bukhari-Muslim)
Semua ini menunjukkan bahawa Islam amat mementingkan produktiviti yang berkualiti dalam setiap amalan. Ia juga menampakkan tentang perkaitan di antara produktiviti dan kualiti dengan tahap kecergasan diri seseorang. Tidur secara yang mansabah adalah merupakan salah satu cara untuk mengembalikan kecergasan diri.
Sunnah Tidur Tengahari Dan Penemuan Semasa
Tidur siang pernah dianggap sebagai salah satu tanda kemalasan. Islam menganggapnya sebagai suatu kebaikan asalkan seseorang itu tidak berlebih-lebihan dengannya.
Di dalam kitab 'Misykatul Masabih' disebutkan tentang salah satu amalan sunnah yang pernah dilakukan oleh Nabi: "Tidur yang sedikit di waktu tengahari (qailulah) tidaklah keji. Rasulullah ada melakukannya."
Imam Al Ghazali di dalam kitab 'Ihya Ulumuddin' telah berkata: "Hendaklah seseorang tidak meninggalkan tidur di siang hari kerana ianya membantu ibadah di malam hari sebagimana sahur membantu puasa di siang hari. Sebaik-baiknya ialah bangun sebelum gelincir matahari untuk solat zohor."
Islam mempunyai pandangan tertentu tentang tidur tengahari. Ia dianggap sebagai sunnah dan bukan sebagai suatu yang keji.
S-E-K-I-A-N
|
|
|
Post by atokENSEM on Feb 10, 2004 1:39:22 GMT 8
bagus lah lau cam tue...sama2 kita manfaat kan nya ;D insyaallah..
|
|
|
Post by StRiDeR on Feb 12, 2004 20:49:10 GMT 8
Sekilas renungan bersama (diam) =======================
Manusia berbicara setiap masa. Bicara yang baik akan membawa keselamatan dan kebaikan kpd manusia. Jika bicara tidak mengikut adabnya, manusia akan merana di dunia dan di akhirat. Di dunia akan dibenci oleh manusia lain manakala di akhirat bicara yang menyakiti hati org lain akan menyebabkan kita terseksa kekal abadi di dalam neraka Allah Subhanahu wa ta'ala. Bagi mereka yg beriman, lidah yg dikurniakan oleh Allah itu tidak digunakan untuk berbicara sesuka hati dan sia-sia. Sebaliknya digunakan utk mengeluarkan mutiara-mutiara yg berhikmah. Oleh itu, DIAM adalah benteng bagi lidah manusia drp mengucapkan perkataan yang sia-sia.
HIKMAH DIAM 1. Sebagai ibadah tanpa bersusah payah. 2. Perhiasan tanpa berhias. 3. Kehebatan tanpa kerajaan. 4. Benteng tanpa pagar. 5. Kekayan tanpa meminta maaf kepada orang. 6. Istirehat bagi kedua malaikat pencatat amal. 7. Menutupi segala aib.
Hadis2 Rasullulah mengenai kelebihan diam yg bermaksud:
* "Barangsiapa yg banyak perkataannya, nescaya banyaklah silapnya. Barangsiapa yg banyak silapnya, nescaya banyaklah dosanya. Dan barang siapa yg banyak dosanya, nescaya neraka lebih utama baginya". ( Riwayat: ABU NAIM )
* "Barangsiapa yg beriman kpd Alah dan Hari Akhirat, maka hendaklah ia berkata yg baik atau diam".( RW BUKHARI & MUSLIM )
* "Barangsiapa diam maka ia terlepas dr bahaya".( RW AT-TARMIZI )
Madah Dari Hukama:
* BANYAK DIAM TIDAK SEMESTINYA estupido, BANYAK CAKAP TIDAK SEMESTINYA CERDIK, KERANA KECERDIKAN ITU BUAH FIKIRAN, ORG CERDIK YG PENDIAM LEBIH BAIK DR ORG estupido YG BANYAK CAKAP.
* MENASIHATI ORANG YG BERSALAH, TIDAK SALAH. YANG SALAH MEMIKIRKAN KESALAHAN ORANG..
* KALAU ORG MENGHINA KITA, BUKAN KITA TERHINA, YG SEBENARNYA ORG ITU MENGHINA DIRINYA SENDIRI.
Manusia tidak akan dapat mengalahkan syaitan kecuali dgn diam. Jalan yg terbaik ialah diam kalau kita tidak dapat bercakap kearah perkara2 yg baik. Bicara yg baik adalah lambang hati yang baik dan bersih yang bergantung kpd kekuatan iman pada diri manusia.
Dari Abdullah bin 'Amr R. A, Rasulullah S. A. W bersabda:
" Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat.."
|
|
|
Post by StRiDeR on Feb 19, 2004 23:08:37 GMT 8
Hidup Kita Cuma Dalam 3 Hari.... =======================
1. Semalam : Sudah menjadi sejarah 2. Hari ini : Apa yang sedang kita lakukan 3. Esok : Hari yang belum pasti
Hisablah hari pertama semoga hari yang kedua kita lebih baik dari hari yang pertama. Jangan mengharap hari yang ketiga kerana mungkin ajal kita pada hari yang kedua.
HIDUP CUMA DALAM 2 NAFAS:
1. Nafas Naik 2. Nafas Turun
Hargailah Nafas yang naik kerana udara yang disedut adalah pemberian Allah secara percuma dan carilah keredhaanNya dalam menggunakannya. Bertaubatlah dalam Nafas yang kedua kerana mungkin nafas itu yang terakhir keluar dari tubuh bersama Nyawa dan Roh untuk meninggalkan dunia yang fana ini.
HIDUP YANG ABADI CUMA ADA 2 TEMPAT:
1. Kekal di dalam neraka 2. Kekal di dalam syurga
Ingatlah kecelakaan neraka itu amat mengerikan dan kita hanya diyakinkan oleh keyakinan kita kepada rukun IMAN. Rukun Iman itu pula ada 6 dan hilang salah satu darinya maka hilanglah ia. Kelazatan dan kesejahteraan syurga itu maha HEBAT. Tidak terduga oleh fikiran kita dan untuk mendapatkannya terjemahkan rukun ISLAM yang 5 itu dan puncaknya adalah SOLAT... Amat sukar untuk dipercayai bagi yang ingin ke SYURGA tetapi tidak bersolat, umpama seorang yang mahu menaiki kapalterbang tetapi tidak mempunyai BOARDING PASS. Dan mereka yang sengaja melalaikan solat, umpama mengeposkan sepucuk surat tanpa melekatkan setem apabila ditanya bagaimana surat itu akan sampai pada penerimanya...lalu dia pun berkata setemnya akan dihantar kemudian. Ada 2 penyelesaian dalam kes ini :-
1. Dia mungkin didenda 2. Segala suratnya masuk tong sampah.
Oleh itu, tidakkah kita semestinya bersyukur atas segala nikmat yang Allah kurniakan kepada kita.... Sekurang-kurangnya Allah telah beri udara secara percuma untuk kita berzikir mengingati Allah setiap detik dan ketika, hinggalah kita kembali kepada Allah dalam keadaan jiwa yang tenang...lalu masuk kedalam syurga dalam keadaan kita redha dan Allah meredhai.
Wassalam.
|
|
|
Post by StRiDeR on Feb 26, 2004 21:40:39 GMT 8
5 PERKARA ELOK DISEBUT
Dalam sesi muzakarah kali ini, saya hendak menarik perhatian tentang 5 perkara yang patut disebut-sebut selalu untuk memberi kesedaran kepada kita sepanjang menjalani hidup ini. Nabi Muhammad saw pernah mengingatkan umat-umatnya tentang kelima-lima perkara ini iaitu:
Perbanyakkan menyebut Allah daripada menyebut makhluk. Sudah menjadi kebiasaan bagi kita menyebut atau memuji-muji orang yang berbuat baik kepada kita sehingga kadang-kadang kita terlupa hakikat bahawa terlampau banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Lantaran itu, kita terlupa memuji dan menyebut-nyebut nama Allah. Makhluk yang berbuat baik sedikit kita puji habisan tapi nikmat yang terlalu banyak Allah berikan kita langsung tak ingat. Sebaik-baiknya elok dibasahi lidah kita dengan memuji Allah setiap ketika, bukan ucapan Al-hamdulillah hanya apabila sudah kekenyangan hingga sedawa. Pujian begini hanya di lidah saja tak menyelera hingga ke hati.
Perbanyakkan menyebut akhirat daripada menyebut urusan dunia. Dunia terlalu sedikit dibandingkan dengan akhirat. 1000 tahun di dunia setimpal dengan ukuran masa sehari di akhirat. Betapa kecilnya nisbah umur di dunia ini berbanding akhirat. Nikmat dunia juga 1/100 daripada nikmat akhirat. Begitu juga seksa dan kepayahan hidup di dunia hanya 1/100 daripada akhirat. Hanya orang yang senteng fikiran sibuk memikirkan Wawasan Dunia (WD) hingga terlupa Wawasan Akhirat (WA). Manusia yang paling cerdik ialah mereka yang sibuk merancang Wawasan Akhiratnya. Saham Amanah Dunia (SAD) tak penting, tapi yang paling penting ialah Saham Amanah Akhirat (SAA) yang tak pernah rugi dan merudum malahan sentiasa naik berlipat kali ganda. Oleh itu perbanyakkanlah menyebut-nyebut perihal akhirat supaya timbul keghairahan menanam dan melabur saham akhirat.
Perbanyakkan menyebut dan mengingat hal-hal kematian daripada hal-hal kehidupan. Kita sering memikirkan bekalan hidup ketika tua dan bersara tapi jarang memikirkan bekalan hidup semasa mati. Memikirkan mati adalah sunat kerana dengan berbuat demikian kita akan menginsafi diri dan kekurangan amalan yang perlu dibawa ke sana. Perjalanan yang jauh ke akhirat sudah tentu memerlukan bekalan yang amat banyak. Bekalan itu hendaklah dikumpulkan semasa hidup di dunia ini. Dunia ibarat kebun akhirat. Kalau tak usahakan kebun dunia ini masakan dapat mengutip hasilnya di akhirat? Dalam hubungan ini eloklah sikap Saidina Alli dicontohi. Meskipun sudah terjamin akan syurga, Saidina Ali masih mengeluh dengan hebat sekali tentang kurangnya amalan untuk dibawa ke akhirat yang jauh perjalanannya. Betapa pula dengan diri kita yang kerdil dan bergelumang dengan dosa? Jangan menyebut-nyebut kebaikan diri dan keluarga. Syaitan memang sentiasa hendak memerangkap diri kita dengan menyuruh atau membisikkan kepada diri kita supaya sentiasa mengingat atau menyebut-nyebut tentang kebaikan yang kita lakukan sama ada kepada diri sendiri, keluarga atau masyarakat amnya. Satu kebaikan yang kita buat, kita sebut-sebut selalu macam rasmi ayam 'bertelur sebiji riuh sekampung'. Kita terlupa bahawa dengan menyebut dan mengingat kebaikan kita itu sudah menimbulkan satu penyakit hati iaitu ujub. Penyakit ujub ini ibarat api dalam sekam boleh merosakkan pahala kebajikan yang kita buat. Lebih dahsyat lagi jika menimbulkan ria' atau bangga diri yang mana Allah telah memberi amaran sesiapa yang memakai sifatNya (ria') tidak akan mencium bau syurga. Ria' adalah satu unsur dari syirik (khafi). Oleh itu eloklah kita berhati-hati supaya menghindarkan diri daripada mengingat kebaikan diri kita kepada orang lain. Kita perlu sedar bahawa perbuatan buat baik yang ada pada diri kita itu sebenarnya datang dari Allah. Allah yang menyuruh kita buat baik. Jadi kita patut bersyukur kepada Allah kerana menjadikan kita orang baik, bukannya mendabik dada mengatakan kita orang baik. Kita terlupa kepda Allah yang mengurniakan kebaikan itu.
Jangan sebut-sebut dan nampak-nampakkan keaiban atau keburukan diri orang lain. Kegelapan hati ditokok dengan rangsangan syaitan selalu menyebabkan diri kita menyebut-nyebut kesalahan dan kekurangan orang lain. Kita terdorong melihat keaiban orang sehingga terlupa melihat keaiban dan kekurangan diri kita sendiri. Bak kata orang tua-tua 'kuman seberang lautan nampak, tapi gajah di depan mata tak kelihatan'. Islam menuntut kita melihat kekurangan diri supaya dengan cara itu kita dapat memperbaiki kekurangan diri kita. Menuding jari mengatakan orang lain tak betul sebenarnya memberikan isyarat bahawa diri kita sendiri tidak betul. Ibarat menunjuk jari telunjuk kepada orang; satu jari arah ke orang itu tapi 4 lagi jari menuding ke arah diri kita. Bermakna bukan orang itu yang buruk, malahan diri kita lebih buruk daripadanya. Oleh sebab itu, biasakan diri kita melihat keburukan diri kita bukannya keburukan orang lain.
Jangan menjaga tepi kain orang sedangkan tepi kain kita koyak rabak. Dalam Islam ada digariskan sikap positif yang perlu dihayati dalam hubungan sesama manusia iaitu lihatlah satu kebaikan yang ada pada diri seseorang, meskipun ada banyak kejahatan yang ada pada dirinya. Apabila melihat diri kita pula, lihatkan kejahatan yang ada pada diri kita walaupun kita pernah berbuat baik. Hanya dengan cara ini kita terselamat dari bisikan syaitan yang memang sentiasa mengatur perangkap untuk menjerumuskan kita ke dalam api neraka. Demikian tazkirah minggu ini.
Semoga 5 perkara yang disebutkan di atas dapat kita hayati dan diterapkan dalam kehidupan kita seharian. Sama-sama beroda semoga terselamat dari kemurkaan Allah semasa di dunia hingga ke akhirat. Amin...
|
|