|
Post by StRiDeR on Feb 21, 2004 0:16:13 GMT 8
LOVe And MARRIED
Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya boleh menemukannya?
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan jangan balik ke sini sebelum menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, berarti kamu telah menemukan cinta" .
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)". Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi didepan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru ku menyedari ranting-ranting yang ku temukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak ku ambil sebatangpun pada akhirnya"
Gurunya kemudian menjawab "Yang engkau dapatkanitulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan?Bagaimana saya boleh menemukannya?"
Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana.
Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh dan berpatah balik) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/ subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja (tak de yang special), tidak ada kelebihan dibanding yang lain.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"
Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong.
Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku takutkehilangan kesempatan untuk mendapatkannya seperti yang pernah terjadi"
Gurunya pun kemudian menjawab, "itulah perkawinan"
Pengajaran: Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya didalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika ada pengharapan dan keinginan yang berlebihuntuk cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya. Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Iaitu proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena, sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.
Betul ke tidak... ... ... .. WALLAHU'ALAM
|
|
|
Post by kAsuTbAtA on Feb 21, 2004 18:51:28 GMT 8
setiap salah satu tu ade jek ciri2 nyer..semua sifata der la..tp yg paling tepat ntah..hanya suami/isteri yg tahu
|
|
|
Post by atokENSEM on Feb 22, 2004 2:37:56 GMT 8
setiap salah satu tu ade jek ciri2 nyer..semua sifata der la..tp yg paling tepat ntah..hanya suami/isteri yg tahu betul tu betul..tp dr segi luaran..kwn2 pun keh mengetahui..
|
|
sha
Senior Student
Success is not to b persued, it is to b attracted by the person we bcome......
Posts: 427
|
Post by sha on Feb 25, 2004 9:43:50 GMT 8
Bertuahlah ibu yang mengandung....
Syahdu sungguh cerita ni..... baca!
Hari itu-selepas seminggu beraya dikampung, saya pulang ke K.Lumpur. Memikirkan highway PLUS sibuk, saya menyusuri laluan lama. Pekan pertama yang saya lintas ialah Teluk Intan.
Terasa mengantuk, saya singgah sebentar disebuah restoran di pinggir pekan itu. Sebaik memesan makanan, seorang kanak-kanak lelaki - berusia lebih kurang 12 tahun muncul dihadapan.
'Abang nak beli kuih ?' Katanya sambil tersenyum. Tangannya segera menyelak daun pisang yang menjadi penutup bakul kuih jajaanya. "Tak apalah dik abg dah pesan makanan," jawap saya ringkas.
Dia berlalu. Sebaik pesanan tiba, saya terus menikmatinya. Lebih kurang 20 minit kemudian saya nampak kanak-kanak tadi menghampiri pelanggan lain, sepasang suami isteri agaknya. Mereka juga menolak, dia berlalu begitu saja.
"Abang dah makan, tak nak beli kuih saya?" katanya selamba semasa menghampiri meja saya. "Abg baru lepas makan dik, masih kenyang lagi ni," kata saya sambil menepuk-nepuk perut.
Dia beredar, tapi cuma setakat di kaki lima. Sampai disitu, di meletakkan bakulnya yang masih sarat. Setiap yang lalu ditanya... " Tak nak beli kuih saya bang.. Pak cik... kakak atau makcik." Molek budi bahasanya !
Mamak restoran itu pun tidak menghalang dia keluar masuk ke premisnya bertemu pelanggan. Sambil memerhati, terselit rasa kagum dan kasihan dihati saya melihatkan betapa gigihnya dia berusaha.
Tidak nampak langsung tanda-tanda putus asa dalam dirinya, sekalipun orang yang ditemuinya enggan membeli kuihnya. Selepas membayar harga makanan dan minuman, saya terus beredar ke kereta. Kanak-kanak itu saya lihat berada agak jauh di deretan kedai yang sama. Saya buka pintu , membetulkan duduk dan menutup pintu.
Belum sempat saya menghidupkan enjin, kanak-kanak tadi berdiri di tepi kereta. Dia menghadiahkan sebuah senyuman.
Saya turunkan cermin, membalas senyumanya. Saya lihat umurnya lebih kurang 12 tahun. "Abg dah kenyang, tapi mungkin abg perlukan kuih saya untuk adik-adik abang, ibu atau ayah abang. katanya petah sekali sambil tersenyum. Sekali lagi dia mempamerkan kuih dalam bakul dengan menyelak daun pisang penutupnya.
Saya tenung wajahnya, bersih dan bersahaja. Terpantul perasaan kesian di hati. Lantas saya buka dompet, dan menghulurkan sekeping not merah RM10. Saya hulurkan padanya. " Ambil ni dik! Abang sedekah... tak payah abang beli kuih tu" saya berkata ikhlas kerana perasaan kesian meningkat mendadak.
Kanak-kanak itu menerima wang tersebut, lantas mengucapkan terima kasih terus berjalan kembali ke kaki lima deretan kedai. Saya gembira dapat membantunya.
Setelah enjin kereta saya hidupkan, saya mengundur. Alangkah terperanjatnya saya melihat kanak-kanak itu menghulurkan pula RM10 pemberian saya itu kepada seorang pengemis yang buta kedua-dua matanya.
Saya terkejut, lantas memberhentikan semula kereta, memanggil kanak-kanak itu. "Kenapa bang nak beli kuih ke?" tanyanya. "Kenapa adik berikan duit abg tadi pada pengemis tu ? Duit tu abg bagi adik!" kata saya tanpa menjawap pertanyaannya.
"Bang saya tak boleh ambil duit tu. Mak marah kalau dia dapat tahu saya mengemis. Kata mak kita mesti bekerja mencari nafkah kerana Allah berikan tulang empat kerat pada saya. "Kalau dia tahu saya bawa duit sebanyak itu pulang, sedangkan jualan masih banyak, mak pasti marah. Kata mak, mengemis kerja orang yang tak berupaya, saya masih kuat bang!" katanya begitu lancar.
Saya sebak, sekali gus kagum dengan pegangan hidup kanak-kanak itu. Tanpa banyak soal saya terus bertanya berapa semua harga kuih dalam bakul itu.
"Abg nak beli semua ke?" dia bertanya dan saya cuma ngangguk. Lidah saya kelu nak berkata. "RM25 saja bang.....! Selepas dia memasukkan satu persatu kuihnya kedalam plastik, saya hulurkan RM25. Dia mengucapkan terima kasih dan terus berlalu.
Saya perhatikan dia sehingga hilang daripada pandangan. Dalam perjalanan ke K.Lumpur, baru saya terfikir untuk bertanya statusnya. Anak yatim kah ??
Siapakah wanita berhati mulia yang melahirknya ?? Terus terang saya katakan, saya beli kuihnya bukan lagi atas dasar kesian, tetapi kerana rasa kagum dengan sikapnya yang dapt menjadikan kerjayanya satu penghormatan.
Sesungguhnya saya kagum dengan sikap kanak-kanak itu. Dia menyedarkan saya, siapa kita sebenarnya !!!
|
|
|
Post by StRiDeR on Feb 25, 2004 21:27:13 GMT 8
Food for Thought........ ================
Take time to THINK : it is the sourse of power.
Take time to READ : it is the foundation of wisdom.
Take time to PLAY : it is the secret of staying young.
Take time to BE QUIET : it is the opportunity to seek GOD.
Take time to BE AWARE : it is the opportunity to help others.
Take time to LOVE & BE LOVED : it is God's greatest gift.
Take time to LAUGH : it is the music of the soul.
Take time to BE FRIENDLY : it is the road to happiness.
Take time to DREAM : it is what the future is made of.
Take time to PRAY : it is the greatest power on earth.
Share this Food for Thought with your friends and watch the hearts around you grow... .
|
|
sha
Senior Student
Success is not to b persued, it is to b attracted by the person we bcome......
Posts: 427
|
Post by sha on Feb 26, 2004 9:26:00 GMT 8
LOVe And MARRIED Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya boleh menemukannya? Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan jangan balik ke sini sebelum menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, berarti kamu telah menemukan cinta" . Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun. Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?" Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)". Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi didepan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru ku menyedari ranting-ranting yang ku temukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak ku ambil sebatangpun pada akhirnya" Gurunya kemudian menjawab "Yang engkau dapatkanitulah cinta" Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan?Bagaimana saya boleh menemukannya?" Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh dan berpatah balik) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan" Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/ subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja (tak de yang special), tidak ada kelebihan dibanding yang lain. Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?" Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku takutkehilangan kesempatan untuk mendapatkannya seperti yang pernah terjadi" Gurunya pun kemudian menjawab, "itulah perkawinan" Pengajaran: Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya didalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika ada pengharapan dan keinginan yang berlebihuntuk cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya. Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Iaitu proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena, sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya. Betul ke tidak... ... ... .. WALLAHU'ALAM termotivasi diri saya apabila membacanya...penuh dengan makna yang mendalam....
|
|
sha
Senior Student
Success is not to b persued, it is to b attracted by the person we bcome......
Posts: 427
|
Post by sha on Feb 26, 2004 9:42:24 GMT 8
Kasih MAMA Nurse, boleh saya tengok bayi saya?" ibu muda yang baru bersalin itu bersuara antara dengar dan tidak kepada seorang jururawat. Sambil tersenyum jururawat membawakan bayi yang masih merah itu. Si ibu menyambut dengan senyum meleret. Dibuka selimut yang menutup wajah comel itu, diciumnya berkali-kali sebaik bayi tersebut berada dipangkuan. Jururawat kemudian mengalihkan pandangannya ke luar tingkap. Tidak sanggup dia bertentang mata dengan si ibu yang terperanjat melihat bayinya dilahirkan tanpa kedua-dua cuping telinga. Namun gamamnya cuma seketika. Dakapan dan ciuman silih berganti sehingga bayi yang sedang lena itu merengek. Doktor bagaimanapun mengesahkan pendengaran bayi itu normal, sesuatu yang cukup mengembirakan si ibu. Masa terus berlalu... Pulang dari sekolah suatu tengahari, anak yang tiada cuping telinga itu yang kini telah memasuki alam persekolahan menangis memberitahu bagaimana dia diejek rakan-rakan. "Mereka kata saya cacat," katanya kepada si ibu. Si ibu menahan sebak. Dipujuknya si anak dengan pelbagai kata semangat. Si anak menerimanya dan dia muncul pelajar cemerlang dengan menyandang pelbagai jawatan di sekolah. Bagaimanapun tanpa cuping telinga, si anak tetap merasa rendah diri walaupun si ibu terus memujuk Ayah kanak-kanak itu bertemu doktor. "Saya yakin dapat melakukannya jika ada penderma," kata pakar bedah. Bermulalah suatu pencarian bagi mencari penderma yang sanggup berkorban. Setahun berlalu... "Anakku, kita akan menemui doktor hujung minggu ini. Ibu dan ayah telah mendapatkan seorang penderma, tapi dia mahu dirinya dirahsiakan," kata si ayah. Pembedahan berjalan lancar dan akhirnya si anak muncul sebagai manusia baru, kacak serta bijak. Pelajarannya tambah cemerlang dan rasa rendah diri yang kerap dialaminya hilang. Rakan-rakan memuji kecantikan parasnya. Si anak cukup seronok, bagaimanapun dia tidak mengabaikan pelajaran. Pada usianya lewat 20-an, si anak menjawat jawatan tinggi dalam bidang diplomatik. "Sebelum saya berangkat keluar negara, saya ingin tahu siapakah penderma telinga ini, saya ingin membalas jasanya," kata si anak berkali-kali. "Tak mungkin," balas si ayah. "Perjanjian antara ayah dengan penderma itu masih berjalan. Tunggulah, masanya akan tiba." "Bila?" tanya si anak. "Akan tiba masanya anakku," balas si ayah sambil ibunya mengangguk-angguk. Keadaan terus kekal menjadi rahsia bertahun-tahun lamanya. Hari yang ditunggu tiba akhirnya. Ketika si anak berdiri di sisi keranda ibunya, perlahan-lahan si ayah menyelak rambut ibunya yang kaku. Gelap seketika pandangan si anak apabila melihat kedua-dua cuping telinga ibunya tiada. "Ibumu tidak pernah memotong pendek rambutnya," si ayah berbisik ke telinga anaknya. "Tetapi tiada siapa pernah mengatakan ibumu cacat, dia tetap cantik, pada ayah dia satu-satunya wanita paling cantik yang pernah ayah temui. Tak percaya... tanyalah pada sesiapa pun kenalannya." Ps : Kecantikan seseorang bukan terletak pada fizikal tetapi di hati. Cinta sejati bukan pada apa yang dilakukan dan dihebah-hebahkan tetapi pengorbanan tanpa diketahui. Selagi ibu kita ada didunia ini, ciumlah dia, cium tangannya, sentiasa minta ampun darinya, berikan senyuman kepadanya, bukannya dengan bermasam muka, kasih ibu tiada tandingannya, ingatlah SYURGA DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU, penyesalan di kemudian hari tidak berguna, selagi hayatnya ada, curahkanlah sepenuh kasih sayang kepadanya, 'love u mom' 'HAYATILAH KRISTAL KITA' moga memberi pengajaran kepada kita semua.... tiada pengorbanan yang lebih besar daripada pengorbanan seorang ibu & ayah untuk membesarkan anak2 menjadi insan yang berguna di dunia & dia akhirat..
|
|
|
Post by StRiDeR on Feb 26, 2004 21:49:07 GMT 8
love story... I am touched by this story ,,hope u ppl enjoy it It's a touching story and its true though we leave together for so many years and yet we don't understand each other well. We must learn to be more appreciative than complaining and comparing. Correct? Read on... ... ... and u be the judge for the moral of the story... ... ... . One fine day, an old couple around the age of 70, walks into a lawyer's office. Apparently, they are there to file a divorce. Lawyer was very puzzled, after having a chat with them, he got their story... . This couple had been quarreling all their 40 over yrs of marriage, nothing ever seems to go right. They hang on coz of their children, afraid that it might affect their up-bringing. Now, all their children have already grown up, have their own family, there's nothing else the old couple have to worry about, all they wanted is to lead their own life free from all these years of unhappiness from their marriage, so both agree on a divorce... . Lawyer was having a hard time trying to get the papers done, because he felt that after 40 years of marriage at the age of 70, he couldn't understand why the old couple would still wants a divorce... while they were signing the papers, the wife told the husband.."I really love u, but i really can't carry on anymore, I'm sorry.." "its o.k, i understand.." said the husband. Looking at this, the lawyer suggested a dinner together, just 3 of them, wife thought, why not, since they r still gonna be frends.. At the dining table, there was a silence of awkwardness. The first dish was roasted chicken, immediately, the old man took the drumstick for the old lady.. "take this, its your favourite.." lookin at this, the lawyer thought maybe there's still a chance, but the wife was frowning when she answer.." This is always the problem, u always think so highly of yourself, never thought about how i feel, don't u know that i hate drumsticks?" Little did she know that, over the years, the husband has been trying all ways to please her, little did she know that drumstick was the husband's favorite. Little did he know that she never thought he understand her at all, little did he know that she hates drummsticks even though all he wants is the best for her. That night, both of them couldn't sleep, toss and turn, toss and turn. After hours, the old man couldn't take it anymore, he knows that he still loves her, and he can't carry on life without her, he wants her back, he wants to tell her, he is sorry, he wanted to tell her "i love u"... He picks up the phone, started dialing her number... .ringing never stops.. he never stops dialing. On the other side, she was sad, she couldn't understand how come after all these years, he still doesn't understand her at all. she loves him a lot, but she just can't take it anymore... phone's ringing, she refuses to answer, knowing that its him... "what's the point of talking now that its over... i have ask for it and now i wanna keep it this way, if not i will lose face.."she thought... still ringing... she has decided to pull out the cord... Little did she remember, he has heart problems... The next day, she received news that he had passed away... she rushed down to his apartment, saw his body, lying on the couch still holding on to the phone... he had a heart attack when he was still trying to get thru' her phone line... . As sad as she could be... she will have to clear his belongings... when she was looking through the drawers, she saw this insurance policy, dated from the day they got married, beneficiary of cause its her... together in that file, there's this note... "To my dearest wife, by the time u r reading this, i'm sure i'm no longer around, I bought this policy for u. thou the amount is only $100k, i hope it will be able to help me continue my promise that i have made when we got married. I might not be around anymore, i want this amount of money to continue taking care of u, just like the way i will if i could have live longer. I want u to know i will always be around, by your side... i love u" Tears flowed like river... ... When u love someone, let them know... You never know what will happen the next min... . Learn to build a life together... Learn to love each other... ... ... . for who they are... not what they are...
|
|
sha
Senior Student
Success is not to b persued, it is to b attracted by the person we bcome......
Posts: 427
|
Post by sha on Feb 27, 2004 13:24:54 GMT 8
Hi,
If you're mad with someone , and nobody's there to fix the situation... You fix it .
Maybe today, that person still wants to be your friend . And if u don't, tomorrow can be too late .
If you're in love with somebody , but that person doesn't know...tell her/him.
Maybe today, that person is also in love with you .
And if you don't say it, tomorrow can be too late .
If you really want to kiss somebody... kiss her/him.
Maybe that person wants a kiss from you, too . And if you don't kiss her/him today, tomorrow can be too late .
If you still love a person that you think has forgetten you...tell her/him.
Maybe that person have always loved you. And if you don't tell her/him today , tomorrow can be too late.
If you need a hug of a friend... ask her/him for it.
Maybe they need it more than you do. And if you don't ask for it today, tomorrow can be too late.
If you really have friends who you appreciate... tell them.
Maybe they appreciate you as well. That if you don't and they leave or go far away today , tomorrow can be too late.
If you love your parents, and never had the chance to show them... do it .
Maybe you have them there to show them how you feel. That if you don't and they leave today , then tomorrow can be too late.
|
|
sha
Senior Student
Success is not to b persued, it is to b attracted by the person we bcome......
Posts: 427
|
Post by sha on Feb 27, 2004 13:34:12 GMT 8
sooooo touching that love story.....strider....where u found these type of stories?
|
|
|
|
Post by enigma on Feb 27, 2004 13:47:38 GMT 8
Seorang Executive muda yang berjaya sedang memandu disebuah perkampungan di pinggir Bandar. Ia memandu agak laju dengan sebuah kereta WAJA yang berprestasi tinggi yang baru sahaja dibelinya. Sambil ia memandu perlahan-lahan ia sedang memerhatikan seorang anak kecil dicelah-celah kereta yang diletakkan ditepi jalan , ia memperlahankan keretanya untuk melihat sesuatu yang difikirkannya.
Seelok-elok sahaja kereta Waja tersebut melintasi kawasan tersebut ; anak kecil tidak kelihatan tetapi seketul batu dilontarkan tepat mengena pintu disebelah kanan kereta Waja tersebut. Apalagi Executive muda tersebut menekan brek sekuat hatinya dan berundur ke tempat dimana Anak kecil tadi berdiri. Dengan marahnya dia keluar dari kereta terus meluru ke arah Anak kecil , menarik tangan anak kecil dan menghempasnya ke kereta yang terletak ditepi jalan dan terus memarahi Anak kecil tadi :
" Apa ni ? Siapa awak ? dan apa ke jadahnya awak berada disini ? Itu kereta baru , mahal dan susah nak baiki ? Awak tau tak ? Kenapa awak buat ini semua ? jerit Executive tersebut.
Anak kecil itu tunduk sedih , sayu dan memohon maaf ;
" Saya meminta maaf Pakcik, Saya tak tahu apa patutsaya buat , ia merayu . Saya melontar batu kerana tak ada orang yang berhenti disini apabila saya panggil".
Dengan linangan air mata ia menunjukkan ke satu sudut yang tidak jauh dari situ. "Itu abang saya , ia jatuh dari kerusi roda dari tebing disebelah dan tak ada orang yang dapat mengangkatnya kembali. Boleh tak Pakcik menolong saya , ia cedera dan ia terlalu berat untuk saya.
Dengan rasa terharu,Executive muda tersebut melepaskan anak kecil tersebut dan terus mengangkat abangnya dan meletakkannya kembali ke kerusi roda.
Terima kasih , pakcik, Saya doakan pakcik selamat dunia dan akhirat.
Tak dapat digambarkan dengan perkataan , Executive muda hanya melihat dengan sayu, Anak kecil tersebut menyorong abangnya yang cacat dan cedera pulang menuju ke rumahnya. Anak sekecil itu boleh mendoakannya akan kesejahteraan hidupnya.
Executive muda tersebut berjalan perlahan ke arah kereta , WAJA kemek teruk tetapi ia membiarkan saja tanpa dibaiki. Ia mengigatkannya bahawa kita tidak perlu berkejar-kejar dalam kehidupan ini sehinggakan seseorang melontar batu hanya kerana hendakkan perhatian .
Pengajaran Allah tidak menjanjikan hidup ini tidak pernah susah,bersuka-ria tanpa kesedihan, Panas tanpa hujan tetapi ia memberi kita kekuatan, menenangkan kita semasa kesedihan dan menunjukkan jalan yang sebenar-benarnya. Janganlah kita sombong dengan kelebihan yang sementara.
|
|
|
Post by StRiDeR on Feb 27, 2004 19:37:22 GMT 8
sooooo touching that love story.....strider....where u found these type of stories? 10q ...mmm, sometimes from the internet and from my ehem....ehem...hehehehe ;D
|
|
|
Post by StRiDeR on Feb 27, 2004 21:56:43 GMT 8
Something worth reading
This is a very touching story that is worth reading AND also worth pondering over it to assess ourselves where we place ourselves vis-a-vis our family and ...
Here is the story of an elementary schoolteacher:
Her name is Mrs. Noriah. As she stood in front of her primary five class on the very first day of school, she told the children a lie. Like most teachers, she looked at her students and said that she loved them all the same.But that was impossible, because there in the front row, slumped in his seat, was a little boy named Aziz Sulaiman.
Mrs. Noriah had watched Aziz the year before and noticed that he didn\'t play well with the other children, that his clothes were messy and that he constantly needed a bath. And Aziz could be unpleasant.
It got the point where Mrs. Noriah would actually take delight in marking his papers with a broad red pen, making bold X\'s and then putting a big \"F\" at the top of his papers.
At the school where Mrs. Noriah taught, she was required to review each child\'s past records and she put Aziz\'s off until last. However, when she reviewed his file, she was in for a surprise. Aziz\'s primary one teacher wrote, \"Aziz is a bright child with a ready laugh. He does his work neatly and has good manners... .he is a joy to be around.\"
His primary two teacher wrote, \"Aziz is an excellent student, well-liked by his classmates, but he is troubled because his mother has a terminal illness and life at home must be a struggle.\"
His primary three teacher wrote, \"His mother\'s death has been hard on him. He tries to do his best, but his father doesn\'t show much interest and his home life will soon affect him if some steps aren\'t taken.\"
Aziz\'s primary four teacher wrote, \"Aziz is withdrawn and doesn\'t show much interest in school. He doesn\'t have many friends and he sometimes sleeps in class.\"
By now, Mrs. Noriah realized the problem and she was ashamed of herself. She felt even worse when her students brought her Teachers\' Day presents wrapped in beautiful ribbons and bright paper, except for Aziz\'s. His present was clumsily wrapped in the heavy brown paper that he got from a grocery bag.
Mrs. Noriah took pains to open it in the middle of the other presents. Some of the children started to laugh when she found a rhinestone bracelet with some of the stone missing, and a bottle that was one quarter full of perfume. But she stifled the children\'s laughter when she exclaimed how pretty the bracelet was, putting it on, and dabbing some of the perfume on her wrist.
Aziz Sulaiman stayed after school that day just long enough to say, \"Mrs. Noriah, today you smelled just like my Mom used to.\" After the children left she cried for at least an hour.
On that very day, she quit teaching reading, writing and arithmetic. Instead, she began to teach children. Mrs. Noriah paid particular attention to Aziz. As she worked with him, his mind seemed to come alive. The more she encouraged him, the faster he responded. By the end of the year, Aziz had become one of the smartest children in the class and, despite her lie that she would love all the children the same, Aziz became one of her \"Teacher\'s Pets.\"
A year later, she found a note under her door, from Aziz, telling her that she was still the best teacher he ever had in his whole life. Six years went by before she got another note from Aziz. He then wrote that he had finished sixth form third in his class, and she was still the best teacher he ever had in his whole life.
Four years after that, she got another letter, saying that while things had been rough at times, he\'d stayed in school, stuck with it, and would soon graduate from university with highest of honors. He assured Mrs. Noriah that she was still the best and favorite teacher he\'d ever had in his whole life.
Then four more years passed and yet another letter came. This time he explained that after he got his bachelor\'s degree, he decided to go a little further. The letter explained that she was still the best and favorite teacher he\'d ever had. But now his name was a little longer - the letter was signed, Aziz Sulaiman, MD.
The story doesn\'t end there. You see, there was yet another letter that year. Aziz said he\'d met this girl and was going to be married. He explained that his father had died a couple of years earlier and he was wondering if Mrs. Noriah might agree to sit in the place at the wedding which was usually reserved for the mother of the groom. Of course, Mrs. Noriah did.
And guess what? She wore that bracelet, the one with several rhinestones missing. And she made sure she was wearing the perfume that Aziz remembered his mother wearing on their last moments together.
They hugged each other, and Dr. Aziz whispered in Mrs. Noriah\'s ear. Thank you, Mrs. Noriah for believing in me.
Thank you so much for making me feel important and showing me that I could make a difference. Mrs. Noriah, with tears in her eyes, whispered back, \"Aziz, you have it all wrong. You were the one who taught me that I could make a difference. I didn\'t know how to teach until I met you.\"
Please remember that wherever you go, and whatever you do, you will have the opportunity to touch and/or change a person\'s outlook. It is you.
Please try to do it in a positive way.
Have a nice week-end with your family and beloved ones.
|
|
|
Post by atokENSEM on Feb 28, 2004 3:43:03 GMT 8
atok suke bc artikel sya yg bertajuk..think positive..
|
|