sha
Senior Student
Success is not to b persued, it is to b attracted by the person we bcome......
Posts: 427
|
Post by sha on Feb 28, 2004 8:30:40 GMT 8
10q ...mmm, sometimes from the internet and from my ehem....ehem...hehehehe ;D ape 2 ehem.....ehem....hehehe.....adeke address website mcm 2?
|
|
sha
Senior Student
Success is not to b persued, it is to b attracted by the person we bcome......
Posts: 427
|
Post by sha on Feb 28, 2004 8:42:55 GMT 8
atok suke bc artikel sya yg bertajuk..think positive.. yeke tok?timaceh....
|
|
|
Post by atokENSEM on Feb 28, 2004 18:38:35 GMT 8
|
|
|
Post by StRiDeR on Feb 28, 2004 18:42:00 GMT 8
ape 2 ehem.....ehem....hehehe.....adeke address website mcm 2? ehem....ehem...tue means my gf...mana lah ader website address dia cam tue....hehehehe ;D
|
|
|
Post by atokENSEM on Feb 28, 2004 18:49:34 GMT 8
ehem....ehem...tue means my gf...mana lah ader website address dia cam tue....hehehehe ;D oo..mcm tu...faham lah ape yg korg borakkan..
|
|
|
Post by StRiDeR on Feb 29, 2004 13:24:19 GMT 8
TAKHTA BERNILAI SECANGKIR MINUMAN
Seorang Sufi, Ibnu Sammak mengadap raja dengan membawa secangkir minuman. Raja itu meminta sedikit nasihat daripada Ibnu Sammak. Ibnu Sammak bertanya >raja, "Katakanlah tuanku dalam kehausan yang amat sangat dan hanya terdapat secangkir minuman yang ada di tangan saya ini. Relakah tuanku membayar secangkir minuman ini dengan seluruh harta benda tuanku?" Raja itu mengatakan, "Sudah tentu." Orang sufi itu meneruskan, "Kalau tuanku terpaksa menyerahkan takhta kerajaan tuanku untuk menghilangkan kehausan itu, bagaimana, bolehkah tuanku serahkan?". Raja menjawab, "Sudah tentu aku serahkan!" Ibnu Sammak lantas berkata, "Nah tuanku, janganlah tuanku bergembira dengan takhta kerajaan yang nilainya hanya seteguk minuman!" MORAL & IKTIBAR *Seorang yang bagaimana tinggi sekalipun pangkatnya perlu merujuk kepada ulama untuk kebahagiaan dan keselamaatn di akhirat *Kurniaan Tuhan berupa secangkir air untuk menghilangkan dahaga saja lebih besar nilainya daripada takhta kerajaan seluas bumi *Janganlah sombong dan bongkak dengan apa yang ada pada kita kerana itu juga adalah kurniaan Allah. *Setiap nikmat dan kurniaan perlulah kita syukuri dan lahirkan kesyukuran kepada Allah yang mengurniakannya . *Sekiranya kita bersyukur atas nikmat Allah, nescaya akan diberikan tambahan nikmat. Sebalinya jika tidak bersyukur, azab Allah yang amat pedih menunggu kita di akhirat nanti.
|
|
sha
Senior Student
Success is not to b persued, it is to b attracted by the person we bcome......
Posts: 427
|
Post by sha on Mar 1, 2004 13:02:42 GMT 8
Test ini sudah dicuba dan kebenarannya sudah terbukti.
...pilihan Anda menunjukkan keperibadian Anda...
Anggap diri Anda saat ini sedang memasuki sebuah rumah kecil di tepi sungai di tengah hutan tebal.Setelah Anda buka pintunya dan masuk, didalamnya terdapat:
7 tempat tidur kecil di sebelah kanan - di sebelah kiri, terdapat meja makan yang dikelilingi 7 kerusi kecil. - Di tengah2 meja terdapat sebuah bekas dengan 6 macam buah. Buah2 tersebut terdiri daripada:
a. epal b. pisang c. jeruk d. mangga e. rambutan f. papaya
Buah manakah yang akan anda pilih?
Pilihan anda akan menunjukkan sifat2 peribadi Anda! Hasil test: Scroll ke bawah, ...
a. jika anda pilih epal: bererti Anda adalah orang yang suka makan epal
b. jika anda pilih pisang: bererti Anda adalah orang yang suka makan pisang
c. jika anda pilih jeruk: bererti Anda adalah orang yang suka makan jeruk
d. jika anda pilih mangga: bererti Anda adalah orang yang suka makan mangga e. jika anda pilih rambutan: bererti Anda adalah orang yang suka makan rambutan
f. Jika anda pilih papaya: bererti Anda adalah orang yang suka makan papaya
hehehehheh......
hehehee... tipah tertipu .. hehehee.." ;D
|
|
|
Post by atokENSEM on Mar 2, 2004 1:37:11 GMT 8
ha..atok tertipu..
|
|
|
Post by StRiDeR on Mar 5, 2004 0:16:00 GMT 8
Allah Does Exist (Cerita Menarik) =======================
good for thought.
assalamualaikum w.b.,
just wanted to share something..
A man went to a barber shop to have his hair and his beard cut as always.He started to have a good conversation with the barber who attended to him. They talked about many things and various subjects. Suddenly, they touched on the subject of ALLAH.
The barber said: "Look man, I don't believe that ALLAH exists as you say so." "Why do you say that?" - asked the client. Well, it's so easy, you just have to go out in the street to realize that ALLAH does not exist.
Oh, tell me, if ALLAH existed, would there be so many sick people? Would there be abandoned children? If ALLAH existed, there would be no suffering nor pain. I can't think of a ALLAH who permits all of these things."
The client stopped for a moment thinking but he didn't want to respond so as to prevent an argument. The barber finished his job and the client went out of the shop. Just then he saw a man in the street with long hair and beard (it seems that it had been a long time since he had his cut and he looked so untidy).
Then the client again entered the barber shop and he said to the barber:You know what? Barbers do not exist."
"How come they don't exist?"-asked the barber. "Well I am here and I am a barber." "No!" - the client exclaimed. "They don't exist because if they did there would be no people with long hair and beard like that man who walks in the street." "Ah, barbers do exist, what happens is that people do not come to me."
"Exactly!"- affirmed the client. "That's the point. ALLAH does exist,what happens is people don't go to Him and do not look for Him that's why there's so much pain and suffering in the world."
|
|
|
Post by atokENSEM on Mar 5, 2004 3:18:57 GMT 8
.:: Rahsia Warna Kegemaran Wanita ::.
Menurut pengkaji, wanita dapat dinilai perwatakannya melalui warna kegemarannya. Di sini, disebut serba ringkas tentang wanita, warna dan tafsiran perwatakannya.
MERAH Berani, emosional, tegas tamak, tahan melarat dan suka bersenang- senang.
BIRU Setia pada pasangan, pandai menyimpan wang, kuat kemahuan, suka berterus-terang, jujur, cekap memberi maaf dan tegas.
HIJAU Subur, suka kepada kebahagiaan, tidak suka bergaduh atau bertekak, patuh pada pegangan agama, suka berhias, teguh pendirian hingga kadang-kadang seakan kolot.
HITAM Suka menyendiri, prihatin, kuat menghadapi dugaan hidup, tidak mudah dipengaruhi, kuat berfikir, setia pada pasangan, baik hati tetapi cepat tersinggung.
COKELAT Kaya dengan sifat keibuan, suka merenadh diri, sopan santun, halus budi pekerti, hati mudah merasa was-was dan takut berbuat salah.
UNGU Pemurah dan merdeka hatinya, tidak suka diperintah, berinisiatif, bijak tetapi agak beremosi, keinginannya tidak meluap-luap.
KELABU Suka merendah diri, tenang, suka mengalah, suka bekorban peranan cerdas dan bijak.
KUNING Menyukai ilmu, gemar membaca, tekun, cerdas dan tabah menghadapi cabaran.
PUTIH Bersih fikirannya (tidak banyak prasangka), berkata benar, jujur, rendah hati, sopan santun, ramah, kuat menerima ilmu, sentiasa tenteram hatinya, suka menolong dan hidup bertawakal.
|
|
|
Post by StRiDeR on Mar 6, 2004 22:28:15 GMT 8
Kata Kata Sebuah Kehidupan
Sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Malangnya, dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. Kodok-kodok yang lain mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati.
Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.
Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati. Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi kerumunan kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha dan mati saja.
Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil. Akhirnya, dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.
Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya "Apa kau tidak mendengar teriakan kami?" Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli.
Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok tersebut.
Apa yang dapat kita pelajari dari ilustrasi di atas?
Kata-kata positif yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka dalam menjalani hari-hari. Sebaliknya, kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" dapat membunuh mereka. Hati hatilah dengan apa yang akan diucapkan.
Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan' itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan.
Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnya bangkit dari keputus-asaanya, kejatuhannya, kemalangannya.
Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh. So... ... ... ... ... . Please don't give up !!! If you try to do the best thing, must be some day... ... you can get all your dreaming of.
|
|
|
Post by atokENSEM on Mar 7, 2004 5:18:43 GMT 8
.:: Jawapan kepada Majalah Al-Islam mengenai Aurat! ::. Kelihatan serangan dan penyelewengan ke atas ilmu-ilmu Islam semakin rancak akhir-akhir ini. Apa yang dimaksudkan ialah artikel yang bertajuk “Memahami Aurat Wanita.” di dalam majalah Al-Islam baru-baru ini yang ditulis oleh Astora Jabat dengan memetik pandangan Ustaz Zainudin Idris, pengikut Shah Waliyullah ad-Dihlawi (ulama reformis India) yg selari dengannya dipetik di dalam Al Islam dan juga Mingguan Malaysia. Petikan tersebut boleh dirujuk di url: groups.yahoo.com/group/fikrah/message/39582 Sebenarnya, hujah-hujah tersebut telah dibincangkan dlam satu forum idealis-mahasiswa antara saudara Kori Ariff (Kori) dan Saudara Hafiz Firdaus (HF). Berikut adalah petikan soal-jawab dalam perbincangan tersebut: Petikan daripada : www.al-firdaus.com/artikel/auratWanita.htm Syubhat di dalam batas aurat wanita. Assalamualaikum waRahmatullah Berikut adalah ulasan dan jawapan saya kepada hujah-hujah yang dikemukakan oleh Kori Ariff dalam usaha beliau untuk mendefinasikan semula apakah itu aurat wanita. Hujah asal Kori boleh dibaca di akhir posting ini. Sememangnya kebelakangan ini biasa ditemui dalam beberapa pihak yang ingin menafsirkan semula apakah itu aurat wanita. Mereka berhujah berdasarkan dalil dan pendapat ulama’ , akan tetapi sayang sekali di sebalik itu terdapat banyak penyelewengan dan pendustaan. Hendaklah kita sama-sama waspada ke atas golongan ini. ============================== Kori: Orang awam biasanya mengambil `hukum' aurat dalam surah An-Nur ayat 30 dan 31 yang ertinya kurang lebih meminta mukminah memakai jilbab. Iman Alalamah Rashid Ridha, murid pintar Muhamad Abduh, menjelaskan bahawa ayat ini bukan berbentuk hukum, tetapi sekadar kenyataan umum. Sama seperti ayat-ayat lain seperti iqra' adakah hukum wajib setiap muslim membaca?. (Rujuk: Nidaa' lil Jinsillatif oleh Rasyid Ridha). Ulas HF: Ayat yang dimaksudkan ialah firman Allah: Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka. [Maksud surah al-Nur 24:31] Petunjuk hukum yang terkandung di dalam ayat di atas adalah kewajipan bagi perempuan beriman untuk menutup aurat mereka. Hukum “wajib” ini adalah sesuatu yang disepakati oleh semua ahli fiqh dahulu dan sekarang. Kesepakatan ini adalah terlalu masyhur sehingga tak perlu saya menyebut sumbernya. Adapun manhaj penafsiran Rashid Ridha, seandainya ia benar, maka ia tertolak kerana kaedah usul fiqh menyatakan setiap ayat perintah di dalam al-Qur’an hukum asalnya adalah wajib melainkan wujud petunjuk lain yang mengarah kepada hukum yang lain. Maka ayat 31 surah al-Nur di atas bersifat memerintah, maka hukum asalnya adalah wajib dan bukannya sunat atau sekadar anjuran. Jika hendak diamalkan manhaj penafsiran Rashi Ridha tersebut, maka apakah tafsiran beliau ke atas firman Allah: Katakanlah: "(Tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa (satu); Allah Yang menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat; Ia tiada beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun yang serupa denganNya". [Maksud al-Ikhlas 112:1-4] Adakah dengan ini bererti ayat di atas juga adalah satu kenyataan umum yang tidak memiliki hukum wajib sehingga bererti tidak wajib untuk orang Islam beriman kepada Allah sebagai tuhan yang Satu ? Dan jika ada orang lain dan agama lain yang beriman kepada kepelbagai Tuhan dan beranak-pinak, mereka juga dianggap benar dan sama-sama beriman ? Pasti tidak dan pasti sahaja orang yang benar-benar pintar tidak akan berkata sedemikian. Seterusnya dikatakan: “Sama seperti ayat-ayat lain seperti iqra' adakah hukum wajib setiap muslim membaca ?” Jawab: Ayat Iqra’ adalah petunjuk kepada kewajipan menuntut ilmu dan ini diperkuat oleh hadis Nabi s.a.w.: Menuntut ilmu adalah fardhu bagi setiap muslimin [Hadis mutawatir berdarjat sahih sebagaimana dalam Sahih Jami’ al-Sagheir] Kaedah usul fiqh menyatakan jika sesuatu perkara itu adalah wajib maka wajiblah juga segala jalan-jalan yang mengarah kepada perkara tersebut. Membaca termasuk jalan menuntut ilmu maka ia adalah wajib juga. Justeru ayat Iqra’ tersebut memang memiliki nilai wajib, sama ada daripada dilalah lafaz atau petunjuk (qarinah) al-Sunnah. =====================
|
|
|
Post by atokENSEM on Mar 7, 2004 5:21:28 GMT 8
Kori:
Ibnu Al-Arabi dalam Futuhat Makkiah, Jilid 1, muka surat 521 membahaskan menegani aurat lelaki dan perempuan. Dalam batas aurat wanita, beliau berkata:
"Sebahagian ulama menyatakan keseluruhan tubuh perempuan aurat kecuali muka dan dua tapak tangan. Ada pula ulama yang menyatakan demikian dengan tambahan bahawa tapak kakinyatidak termasuk aurat. Ada juga menyatakan keseluruhan perempuan adalah aurat.
"Ada pun pada saya (ibni Al-Arabi), aurat pada perempuan hanyalah dua kemaluannya juga sebagaimana Allah berfirman `mulailah mereka menutup atas kedua mereka dengan daun dari syurga (al-araf ayat 22).
Ulas HF:
Pengarang asal kitab Futuhat Makkiah ialah Ibn Arabi dan bukan Ibn al-Arabi. Ibn Arabi ialah sang Sufi yang berkata Aku adalah Tuhan dan Tuhan adalah aku.
Ini jauh berbeza dengan al-Imam Ibn al-Arabi di mana beliau ialah seorang ahli hadis, ahli fiqh dan ahli tafsir yang terkenal bagi Mazhab Maliki. Perlu dibezakan tambahan alif lam bagi nama Arabi.
Sang Sufi Ibn Arabi bukanlah seorang mujtahid mahupun ahli fiqh, justeru apa-apa pendapatnya tidak boleh dijadikan sandaran hukum yang muktamad.
===========================
Kori:
Imam Ibni Rushdi dalam Bidayatul Majtahid, Jilid 1, muka surat 114; " Para ulama keseluruhan ittifak menyatakan menutup aurat wajib, tetapi mereka berselisih faham mengenai penutupan itu sesuatu syarat sah sembahyang atau tidak. Mereka juga berselisih pendapat mengenai batas-batas aurat lelaki dan perempuan, tetapi ternyata dalam Mazhab Malik bahawa menutup aurat itu termasuk dalam bahagian sunat di dalam sembahyang sahaja. Dalam mashab Abu Hanifah dan al-Syafie, menutup aurat adalah amalan fardhu. Sebab berlawanan pendapat itu kerana hadis dan pendapat sahabat nabi saling berbeza pendapat dan para sahabat berbeza pendapat dalam memahami ayat al-araf 31.
Ulas HF:
Nukilan di atas mengandungi beberapa penyelewengan ke atas Imam Ibn Rusyd rahimahullah (595H) dan Mazhab Maliki. Justeru saya akan cerita panjang sedikit.
Pertama:
Kori telah menterjemah perkataan “Sunan” di dalam teks Arab kitab Bidayah al-Mujtahid sebagai “Sunat” padahal yang benar perkataan “Sunan” tersebut adalah satu istilah yang perlu difaham mengikut standard Mazhab Maliki.
Seolah-olah Kori ingin mengambil kesempatan mudah daripada hukum “Sunat” ini bagi menyatakan nak tutup aurat silakan, tak mahu tutup tak apa kerana ia hanya sunat hukumnya.
Berikut ialah terjemahan saya terhadap kata-kata Ibn Rusyd, rujukan saya ialah Bidayah al-Mujtahid (Dar al-Fikr, Beirut tp.thn.), jld. 1, ms. 82, (Kitab Solat, Bab ke 4 berkenaan menutup aurat dan pakaian dalam solat, fasal pertama):
Bersepakat para ilmuan bahawa menutup aurat adalah fardhu secara mutlak. Dan mereka berbeza pendapat sama ada ia adalah salah satu syarat daripada syarat-syarat sah solat atau tidak. Dan demikian juga mereka berbeza pendapat tentang batas aurat bagi seorang lelaki dan wanita.
Dan yang zahir di dalam Mazhab Maliki bahawa ia adalah daripada Sunan Solat manakala Abu Hanifah dan al-Syafie berpendapat bahawa ia adalah daripada kefardhuan solat.
Sekian perenggan pertama kata-kata Ibn Rusyd.
Soalnya, apakah yang dimaksudkan dengan Sunan ?
Al-Baji rahimahullah (474H) di dalam kitabnya al-Muntaqa Syarh al-Muwattha’ (Dar al-Kitab al-Islami, Beirut tp.thn.), jld. 1, ms. 247 (Bab Rukhsah dalam bersolat dengan sehelai pakaian) telah berkata:
Maka adapun berkenaan pakaian (solat) maka sesungguhnya baginya terdapat dua jumlah, jumlah yang fardhu dan jumlah yang utama. Maka adapun yang fardhu bagi seorang lelaki maka ia adalah apa yang menutupi aurat dan tidak wujud perbezaan pendapat tentang kefardhuannya.
Akan tetapi para sahabat kami berbeza pendapat tentang tafsir yang sedemikian. Berkata al-Qadhi Abu al-Faraj, ia adalah salah satu fardhu daripada kefardhuan solat dan ini adalah juga pendapat Abu Hanifah dan al-Shafie.
Dan berkata al-Qadhi Abi Ishaq sesungguhnya ia adalah daripada Sunan Solat, dan ini adalah juga merupakan pendapat Ibn Bukair dan al-Syaikh Abu Bakr.
Adapun faedah perbezaan pendapat ini, bahawasanya jika kami berkata sesungguhnya ia adalah daripada kefardhuan solat maka solat akan batal dengan ketiadaan penutup aurat manakala jika kami berkata ia bukanlah daripada kefardhuan solat (ertinya ia adalah Sunan) maka berdosa orang yang meninggalkan penutup aurat akan tetapi tidaklah batal solatnya.
|
|
|
Post by atokENSEM on Mar 7, 2004 5:23:24 GMT 8
Sekian al-Baji.
Ringkasnya terdapat dua pendapat di kalangan ahli fiqh Mazhab Maliki tentang hukum menutup aurat dan kaitannya dengan syarat sah solat. Yang pertama berkata ia adalah Fardhu, sesiapa yang tidak menutup aurat maka batal solatnya. Yang kedua berkata ia adalah Sunan, sesiapa yang tidak menutup aurat maka tidaklah batal solatnya tetapi dia berdosa besar.
Ini jauh berbeza dengan istilah Sunat yang sedia kita fahami, bahawa jika buat dapat pahala, tak buat tak dosa. Ertinya, menutup aurat dalam solat dapat pahala manakala tak tutup aurat tak dapat apa-apa dosa. Padahal yang dibahas dalam Mazhab Maliki dengan istilah Sunan ialah sah atau tidak solat, menutup aurat sah solatnya, tidak menutup aurat tetap juga sah tetapi mendapat dosa.
Perlu juga diperincikan bahawa tidak menutup aurat yang dimaksudkan dengan istilah Sunan adalah untuk jangka waktu yang singkat dan bukan keseluruhan solat.
Mujtahid Mazhab Maliki, al-Haththabi rahimahullah (954H) dalam kitabnya Mawahib al-Jalil fi Syarh Mukhtasar al-Syaikh Khalil (Dar al-Fikr, Beirut 1398H), jld. 1, ms. 498 (Kitab Solat, Fasal: Menutup aurat dalam solat) berkata:
(Jika) Imam jatuh penutup auratnya ketika rukuk lalu dia menarik semula selepas mengangkat kepala (daripada posisi rukuk), berkata Ibn al-Qasim daripada Musa: Tidak apa-apa ke atasnya (yakni solatnya tidak batal) jika dia menarik semula. Akan tetapi jika dia tidak menarik semula maka perlu diulangi solat dalam waktunya kerana pada asalnya menutup aurat adalah daripada Sunan Solat.
Sekian al-Haththabi.
Ringkasnya yang dimaksudkan dengan Sunan Solat dan kaitannya dengan menutup aurat adalah, jika aurat terdedah dan ia ditutup semula maka solat tetap sah. Jika ia dibiarkan terdedah maka batal solat tersebut dan perlu diulangi semula.
Demikian maksud sebenar istilah Sunan dan kaitannya dengan hukum menutup aurat sebagai syarat sah solat bagi Mazhab Maliki. Ia bukanlah sunat dan tidak boleh diterjemahkan sebagai sunat.
Kedua:
Asal perbincangan dan penghujahan Kori ialah berkenaan batas aurat wanita. Saya hairan kenapa Kori hanya mengemukakan perenggan pertama perbahasan Ibn Rusyd yang hanya merupakan “muqaddimah” dan mendiamkan perenggan seterusnya yang merupakan hujah yang menutupi segala penyelewengan beliau.
Berkata Ibn Rusyd di mukasurat seterusnya (Bidayah al-Mujtahid, 1/83), fasal ketiga:
Dan adapun masalah ketiga, ia adalah berkenaan batas aurat wanita, maka kebanyakkan ilmuan berpendapat bahawa keseluruhan badannya adalah aurat kecuali wajah dan tangan. Dan Abu Hanifah berpendapat kaki bukanlah aurat. Dan Abu Bakar bin ‘Abd al-Rahman dan Ahmad (bin Hanbal) berpendapat seluruhnya adalah aurat.
Sekian Ibn Rusyd.
Jadi sekalipun wujud perbezaan pendapat di kalangan fuqaha, tiada sedikitpun ia mendekati hujah yang cuba dibangkitkan oleh Kori bahawa aurat wanita hanyalah dua kemaluannya dan buah dada.
============================
Kori:
Mujadid milinium ini, Syah Waliullah Ad-Dahlawi dalam Hujjatul Al-Balighah pada halaman 688, jilid 2 berkata: "Menutup aurat ialah anggota-anggota yang mendatangkan keaiban (terasa malu) dengan sebab ianya terbuka di hadapan khalayak ramai dan ini diakui sah oleh semua manusia bertamadun, dan ini membezakan manusia dengan haiwan. Inilah sebab syariat mewajibkan menutup dua kemaluan (qubul dan dubur) dan anggota yang terdekat dengan kedua-duanya."
Ulas HF:
Seandainya benar ia berasal dari al-Dahlawi, ia adalah pendapat yang sangat dha’if. Sebabnya,
Pertama:
Malu atau tidak seseorang terhadap anggota tubuhnya adalah sesuatu yang relatif. Ada orang malu, ada orang tidak malu. Ada orang merasa bangga dia menutup aurat manakala ada orang merasa bangga dia tidak menutup aurat.
Justeru bagaimana mungkin hukum aurat disandarkan kepada aib atau tidak aib, tamadun atau tidak bertamadun padahal kesemua faktor ini adalah sesuatu yang relatif bergantung kepada individu dan persekitarannya.
Yang benar aib atau tidak bergantung kepada pencipta manusia, iaitu Allah ‘Azza wa Jalla. Hanya Allah yang berhak menetapkan batas aurat manusia kerana Dialah yang Maha Mengetahui tentang urusan manusia.
Kedua:
Menutup aurat di sisi Islam bukanlah untuk menutup keaiban tetapi adalah sebagai identiti Muslimah yang baik dan ditutup jalan-jalan yang bakal mengganggu mereka.
Firman Allah yang membatalkan teori al-Dahlawi:
Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. [al-Ahzab 33:59]
=====================================
|
|
|
Post by atokENSEM on Mar 7, 2004 5:25:25 GMT 8
Kori: Mari saya perjelaskan. Hasbi Asshiddki, ulama hadis Indonesia, dalam bukunya Koleksi hadis-hadis hukum, menjelaskan bahawa keempat-empat ulama - Syafie, Hambali, Hanafi dan Malik ada berbeza pendapat mengenai batas aurat, meskipun mereka setuju bahawa aurat wajib ditutup. Abu Hanifah membezakan dua jenis aurat - aurat mughalazah (berat)dan aurat mughafafah (ringan). Jika kita mengambil petua Abu Hanifah, maka pada saya kita tidak lagi keliru. Pertamanya, kita wajib menutup aurat tetapi batas-batasnya boleh diperbincangkan. Aurat dalam pengertian bahasa adalah sesuatu yang memalukan apabila dibuka didepan khalayak. Sama seperti Abu Hanifah, saya berpegang aurat yang wajib mutlak ditutup hanyalah dua kemaluan utama, depan dan belakang dan pada perempuan ditambah satu lagi, susu. Yang lain boleh disesuaikan dengan budaya dan adat resam tempatan. Justeru, rambut boleh ditutup dan boleh dibuka. Ulas HF: Di atas adalah pendustaan ke atas nama Imam Abu Hanifah dan Syaikh Hasbi as-Shiddiqi. Kori cuba menyeleweng maksud aurat besar dan aurat kecil mengikut takrifan Abu Hanifah dengan merujuk kepada penulisan Hasbi as-Shiddieqie. Dengan takrifan ini, Kori berkesimpulan aurat wanita yang perlu ditutup ialah dua kemaluannya dan buah dada manakala rambut (dan selainnya) boleh dibiar buka. Dalam erti kata lain, ciri-ciri wanita Islam yang menutup aurat mengikut Kori ialah mereka yang memakai 2 piece bikini sahaja. Padahal di dalam buku yang sama: Koleksi Hadis-hadis Hukum (Yayasan Hasbi as-Shiddiqi, Jakarta 1987), jld. 2, ms 229-230, Hasbi as-Shiddiqi telah menulis: Abu Hanifah dalam suatu riwayat, asy-Shafi’i dalam suatu riwayatnya, Malik, al-Hadi dan al-Qasim dalam salah satu pendapatnya, menetapkan bahawa aurat perempuan adalah seluruh badannya selain muka dan tangan. Menurut pendapat Abu Hanifah dalam suatu riwayat yang lain, ats-Tsauri dan Abul Abbas, kaki dan tempat gelang bukan aurat. Sekian Hasbi as-Shiddiqi. Jelas kepada kita pendustaan Kori ke atas nama Abu Hanifah dan Hasbi as-Shiddiqi. Adapun pembahagian Mazhab Hanafi kepada aurat besar dan kecil, ia hanyalah bagi membezakan aurat yang darurat dan bukan darurat. Yakni, Jika seseorang itu hanya memiliki pakaian yang terhad setelah dikerah segala usaha termampu, maka bahagian tubuh badan yang perlu diberi prioriti untuk ditutup ialah aurat besar. Saya pasti semua orang faham hal ini. Di sisi Mazhab Hanafi, aurat besar dan aurat kecil adalah dua pembahagian yang sama-sama duduk di bawah kemutlakan hukum wajib. Jauh sekali daripada penafsiran Kori bahawa aurat besar adalah wajib manakala aurat kecil tidak wajib. Untuk maklumat lanjut, sila hubungi: groups.yahoo.com/group/suaraulama/message/2 Sumber : Persatuan Ulama Malaysia
|
|