|
Wanita
Jan 4, 2004 22:04:57 GMT 8
Post by StRiDeR on Jan 4, 2004 22:04:57 GMT 8
Hijab harassment ----------------------
"Take those clothes off, you don't have to wear that. You're in Canada now," shouted the elderly lady on the bus. She waved her arms around, partly to get my attention and partly to express her anger.
Normally I would have replied with something witty, but being in a state of shock, all I could come up with was, "I know where I am."
"Then take them off. You make me feel hot!"
"I'm wearing this by choice," I replied.
"No you're not. You're being controlled. You're being controlled by males!"
Her striking words about my hijab (Islamic head-dress) caught me off-guard. I felt certain that this woman was not just repeating an old stereotype. This was what she really believed!
"You people come to this country and you can't speak a word of English or French, you don't know our history..."
I stumbled over the words as I replied hurriedly. "I speak English better than my mother tongue, and it hardly matters that I don't know your history, I have a lot of time to learn. Besides, I know the Australian, New Zealand and Iranian history and I bet you don't," I said feeling a small sense of satisfaction, even though I had missed those three years of French class.
Her accusations didn't stop there, but soon I wasn't the only one doing the defending.
Another woman on the bus was leaning out of her seat and into the aisle to better face the elderly lady. She said, "Listen, I'm Canadian and I don't want these people to think that we're all like you. We have a multicultural system, and you have to learn to appreciate that."
Other passengers on the bus began to chime in, all defending their cherished multicultural society. I began to feel more at ease, knowing that I wasn't the only one who had been hurt by the old woman's comments.
Walking home from my stop, I should have felt victorious. My accuser had not succeeded in making me feel unwelcome in my newly adopted country and many people had come to my defense.
But, instead, I felt weak.
I had never been one to fail with words, especially on this particular topic. Then again, no one had ever approached me quite so bluntly. This woman really believed my life was controlled by a man, presumably my father or brother.
The reason this incident hit me so hard was because I thought the world had moved past its misconceptions about Muslim women. Had that woman not seen me wearing my hijab, she would have seen me as an average teenager who listens to music, has a fashion sense and a busy social life. But that all became irrelevant as soon as she saw the small square of fabric I wore over my hair.
That simple piece of fabric has made me, and thousands of other Muslim women, a minority unto ourselves. I had experienced this long before the confrontation on the bus took place, and I am still seeing it today.
Sometime later, my family and I took part in a Muslim community get-together where I met two teenage girls. Both were surprised to hear that I wear my hijab everywhere, and not just to community meetings.
One of the girls admitted that she had only recently stopped wearing her hijab out in public. When I asked her why, she said, "I feel like I'm treated differently. People look at you funny, and they don't know why we wear it. Anyway, none of the other Iranian girls wear it out."
I guess her reaction is understandable - who wants to be a part of a misjudged minority?
You would think, however, that with the relatively large population of Muslims in Toronto, people would have a greater understanding of our culture. Of course, they do in comparison with the past, when the population of Muslims wasn't as great. Still, the broader exposure to Muslim culture is limited. Most Muslims remain clustered in particular areas of the city because it is in these places that they can find comfort in familiar surroundings.
It's the same story in Sydney, Australia, and no doubt in other large cities around the world. Both Sydney and Toronto are cities which tolerate their weird and wonderful newcomers. But is it enough to be tolerant?
Immigration is not a passing phase. People will continue to come from all corners of the world to make a new start and to establish a living. And though they will change many of their ways, some of what they came with will always stay with them.
Rather than tolerance, society must learn acceptance.
Though some of our beliefs are different, Muslims are just like other people. Being accepted is a big part of settling in, but we must not forget to take pride in our religions and cultures by practicing them openly.
Muslim youth need to become more active in order to make ourselves known and heard. Rather than secluding ourselves, or changing ourselves to be part of the mainstream, we need to be seen as we truly are.
I have a dream that one day, I'll see fabric-clad heads reading the evening news or heading our municipal government.
That'll be the day!
By Sara Zahedi, Young People's Press
Sara Zahedi is 17 years old.
|
|
jaga_um
Senior Student
eidolon..eidolon..eidolon... warg..warg..warg... i summon the fire ice...
Posts: 320
|
Wanita
Jan 5, 2004 15:17:23 GMT 8
Post by jaga_um on Jan 5, 2004 15:17:23 GMT 8
Allah berfirman: > >"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia >diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku >membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; >namun, harus cukup lembut untuk memberikan >kenyamanan." > >"Aku memberikannya kekuatan dari dalam >untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan > yang seringkali datang dari anak-anaknya." > >"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap >tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh >keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa >mengeluh." > >"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai >anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika >anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya." > >"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung >suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan >tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya." > >"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui >bahwa seorang suami yang baik takkan pernah >menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji >kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada >disisi suaminya tanpa ragu." > >"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk >dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk >digunakan bilapun ia perlukan." > >"Kecantikan seorang wanita bukanlah >dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia >tampilkan, atau bagaimana ia menyisir >rambutnya.Kecantikan seorang wanita harus >dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, >tempat dimana cinta itu ada." > >Kirimkan Firman ini kepada setiap wanita yg anda kenali.... > Anda akan menambah harga diri ciptaan Indah,wanita! >kerana, >Setiap Wanita itu Cantik...
|
|
|
Wanita
Jan 5, 2004 21:06:13 GMT 8
Post by StRiDeR on Jan 5, 2004 21:06:13 GMT 8
Sifat-sifat wanita ahli syurga ------------------------------------
Siapakah wanita yang menjadi ahli Syurga? Apakah ciri-ciri atau sifat-sifat yang menjadi kunci bagi wanita memasuki syurga?
Sebuah hadis Nabi menyatakan: Daripada Anas, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: "Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai." (Hadis Riwayat Ahmad)
Menurut hadis di atas sekurang-kurangnya ia telah menggariskan empat dasar atau sifat utama yang menjadi teras bagi seorang wanita muslimah memasuki syurga, iaitu menunaikan kewajipannya kepada Allah dalam makna melaksanakan ibadah-ibadah yang diwajibkan ke atasnya seperti sembahyang, puasa, dan lain-lain ibadah wajib yang mampu dilaksanakan.
Sebuah hadis menyebutkan bahawa sembahyang adalah perkara pertama yang akan disoal di hari Kiamat. Daripada Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, Nabi Sallallahu Alahi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya perkara yang pertama sekali dikira dari amalan hamba di hari kiamat ialah sembahyang; sekiranya sembahyang itu sempurna, maka beruntung dan berjayalah dia, dan sekiranya ia rosak, maka kecewa dan rugilah dia, kalau kewajipan fardhu masih kurang, Allah berfirman: Lihatlah adakah amalan-amalan sunat untuk menyempurnakan kekurangan tersebut. Demikianlah seterusnya dengan amalan yang lain" (Hadis riwayat at-Tirmizi)
Disamping menunaikan kewajipan kepada Allah, menunaikan hak dan kewajipan kepada suami juga merupakan hal yang tidak boleh diabaikan oleh seorang wanita. Tertunainya hak dan tanggungjawab suami barulah akan turun keredhaan dan rahmat Allah kepadanya.
Menjaga kehormatan diri juga merupakan hal yang digariskan oleh hadis di atas. Antara hal-hal yang boleh diketegorikan dalam konteks menjaga kehormatan itu ialah mempunyai sifat pemalu, jika suaminya keluar dia akan menguruskan dan menjaga dirinya dan harta suaminya dengan amanah. Bila suaminya datang kepadanya dia akan menjaga mulut daripada menyebutkan perkataan yang tidak elok didengar.
Sebuah hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam menyatakan bahawa: "Sesungguhnya sopan santun dan keimanan adalah saling berkaitan, jika salah satunya dikeluarkan, yang satu lagi juga akan hilang serentak." (Hadis Riwayat Baihaqi)
Maksud hadis ini ialah jika kesopanan atau sifat malu sudah hilang, iman juga akan hilang bersama-samanya. Betapa besarnya pengaruh antara kesopanan dan keimanan kepada diri seorang wanita itu, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam menegaskan dengan sabda baginda: "Apabila sesesorang itu terlibat dengan penzinaan, ia bukan lagi seorang beriman, apabila seseorang itu mencuri ia bukan lagi seorang beriman, apabila seseorang itu meminum arak ia bukan lagi seorang beriman, apabila seseorang itu menyelewing setelah diberi amanah oleh orang lain ia bukan lagi seorang beriman, dan apabila seseorang diantara kamu menipu ia bukan lagi seorang beriman, oleh itu berjaga-jagalah!"
Taat kepada suami merupakan satu lagi sifat wanita yang digambarkan oleh hadis yang dipaparkan di awal makalah ini. Taat kepada suami adalah tanggungjawab isteri yang wajib di sempurnakan. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Imam Bazzar Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Kamu sampaikan kepada perempuan yang kamu jumpa, bahawa taat kepada suami, dan mengakui hak-hak suami, sama pahalanya dengan berperang dan bertempur dengan musuh-musuh Islam di medan pertempuran, tetapi sedikit sangat daripada isteri-isteri yang menyempurnakan hak-hak suami mereka." (Hadis riwayat Al Imam Bazzar)
Isteri adalah pusat dan sumber kebahagiaan dan ketenteraman di dalam sebuah rumahtangga. Ia perlu mempunyai sifat-sifat sabar dan perhatian yang sepenuhnya kepada suami dan juga anak-anak. Sikap inilah yang boleh mewujudkan suasana yang tenang, aman dan damai dalam rumahtangga. Dalam hal ini, para isteri sayugialah akan sentiasa bersikap baik kepada suami.
Saidina Abu Bakar Radhiallahu Anhu meriwayatkan bahawa Rasullullah Sallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda: "Seorang wanita yang menyakiti hati suami dengan lidahnya, dia mendatangkan celaan dan kemurkaan Allah, para malaikat dan umat manusia."
Selain itu, Saidina Ali Radhiallahu Anhu meriwayatkan sebuah hadis mengenai setiap isteri yang tidak menghormati status suaminya. "Wanita yang berkata kepada suaminya yang tidak melihat apa-apa kebaikan pada suaminya, Allah menghapuskan segala perbuatan baiknya selama 70 tahun, walaupun dia berpuasa selama itu siang hari dan bersembahyang pada malamnya." (Hadis Riwayat Imam Majah dan An-Nasai)
Berdasarkan huraian ringkas di atas, para wanita semestinyalah mengamalkan sikap taat dan bertakwa kepada Allah, bertanggungjawab kepada suami dan menjaga kehormatan dirinya. Semoga dengan itu, akan mudahlah mereka mendapat rahmat dan keredhaan Allah. Rahmat dan redha Allah itulah yang akan menjamin kebahagian hidupnya di dunia dan di akhirat.
|
|
|
Wanita
Jan 6, 2004 20:41:56 GMT 8
Post by StRiDeR on Jan 6, 2004 20:41:56 GMT 8
PESTA PUSAT ISLAM -------------------------
paksu writes: Assalamualaikum wbk. Paksu doakan semoga semua anak menakan Paksu sentiasa di bawah lindungan Allah daripada melakukan sebarang kemungkaran. Almaklum zaman ini penuh dengan dugaan dan cobaan. Kalih kiri kanan tengok keliling kita Masha`Allah macam-macam yang jijik berlaku. Kes rogol makin meningkat, pembunuhan, dadah dan bermacam lagi yang kita semua maklum semuanya dijuarai oleh Melayu Islam. Jadi apabila Paksu terbaca tulisan bertajuk Wanita Melayu Sekarang oleh Abang maka Paksu rasa terpanggil untuk menyusul isu ransangan nafsu akibat godaan wanita yang memakai pakaian yang menjolok mata.
Saranan dan pandangan Abang memang benar namun pernahkah anak-anak menakan semua bertanya pasai apa perkara ini boleh berlaku ie wanita Melayu Islam memakai pakaian terdedah di malaysia yang kononnya negara Islam?; Siapa yang mengajar mereka berpakaian demikian? Siapakah yang melarang? Bolehkah dilarang? Siapakah yang menggalakan?
Jawapan keatas soalan-soalan diatas boleh dijawab secara simplistik dan boleh juga dibuat analisis secara akademik dan komplikated.
Selalunya kita dengar samada di TV atau di media lain menyalahkan pihak remaja dan menuduh mereka kurang pendidikan ugama.Tak kurang pulak yang menyalahkan ibu-bapa. Pandangan begitu adalah amat simplistik, dangkal dan cuba mengelak daripada hakikat sebenar. Apa kah yang Paksu maksudkan dengan hakikat sebenar. Hakikat sebenar ialah remaja akan membuat sesuatu yang menyeronokan, `trendy` dan jika tidak dihalang oleh mana-mana pihak. Malah hakikat yang menyedihkan ialah mereka digalakan berbuat demikian. Apa tidaknya bukankah kita dihidangkan siang malam dengan hiburan yang memaparkan artis-artis yang berpakaian terdedah. Malah sudah ada artis Melayu Islam yang berpakaian mendedahkan pusat. Dan yang menyedihkan ia dipaparkan melalui media kerajaan dan pesta-pesta anjuran kerajaan. Oleh itu apalah daya ibu-bapa dan para ustaz-ustazah untuk menangani masalah ini. Jadi apa yang boleh Paksu buat? Jawabnya senang... nothing. Mengapa nothing? Sebabnya semua ajaran baik dan murni oleh ibu-bapa, ustaz dan cikgu semuanya dibatalkan oleh CIKGU yang lebih besar ie media! Yang boleh buat ialah pihak berkuasa melalui kempen tutup aurat. Kalau beratus kempen kita boleh buat yang banyak pula menuju kearah kemungkaran, apa salahnya jika kita kempen tutup aurat? Cadangan Paksu ini pun memang simplistik, namun boleh dipertimbangkan dan malah ada dah pun pihak yang kempen tutup aurat, tetapi yang kurangnya ialah bukan dibuat oleh pihak pemerintah dan dipandang sepi oleh media arus perdana. Pernahkah anak menakan sekelian pergi ke Suria KLCC, Bintang Walk dan tempat-tempat yang sewaktu dengannya? Sila mampir ke tempat seperti itu dan nikmatilah pandangan yang cukup mengkagumkan... anak-anak Melayu Islam yang tunjuk pusat dan berperangai macam setan. Salah sapa?
Kita semua tahu tugas amal makruf (berbuat kebaikan) dan nahyul anil munkar (mencegah kemungkaran) adalah sama berat tuntutannya di sisi Allah SWT. Kita juga tahu bahawa mencegah yang paling berkesan ialah dengan tangan (kuasa) dan selemah-lemah iman adalah sekadar berdoa di hati. Doa-doa juga tetapi jika ada sedikit kuasa kepada kita dan kita tidak gunakan untuk mencegah kemungkara maka terimalah balasan Allah di akhirat nanti.
Wallahu`alam.
Sebagai renungan sila belek dan timbang sebuah puisi yang Paksu petik daripada situs esastera saperti dibawah;
Pesta Pusat Islam (anak-anak attartuk)
Bukan pusat J Lo Bukan juga pusat Britney Spears Bukan juga pusat-pusat hiburan atau pusat pengajian
Perut perut siapa dan apa agaknya Bukan perut putih serlah Saperti perut Koko Lee Bukan perut lembu bisa bikin kerabu
Anak siapakah mereka Pemilik pusat butang perut Tertojel -tojel diperaga Diekspo pusat dan perut Anjuran siapa agaknya Yang bertema Pusat dan Perut Islam Kearah globalisasi Melayu Islam
Anak siapa kah mereka Berpusat berperut dipamer Berpesta di Suria Makan-makan di Dome Minum-minum di Coffee Bean Bukan sekadar diKFC atau McD Bukan sekadar coke dan pepsi Itu hanyalah anak-anak itu-ini Yang bertudung dan tidak seksi Yang bapanya pengawal Klcc Atau pemandu teksi
Anak siapakah mereka Bekulit langsat warna ciku tua Rambut coklat merah berjingga Yang tunjuk parut beranak Bekas luka tali perut dipotong Ada yang bujal ada yang ngelom
Anak siapakah mereka Yang pusat dan perut dijaja merata Aduh rupa-rupanya anak kita Yang bersyahadah dan berdoa
AHKARIM ALORSETAR 150203
|
|
|
Wanita
Jan 7, 2004 21:03:12 GMT 8
Post by StRiDeR on Jan 7, 2004 21:03:12 GMT 8
Tips Kesihatan Dan Kecantikkan Untuk Wanita -----------------------------------------------------------
Dalam kesibukkan menyeimbangkan antara tugas pejabat dan tugasan tetap dirumah, wanita selalunya kesuntukkan masa untuk diri sendiri. Penjagaan diri yang ala kadar ataupun ikut sempat je... seringkali menjadi amalan harian. Dalam kesibukkan kita seharian, perlulah kita mencuri sedikit masa untuk "merawat, menjaga dan memanjakan" diri sendiri.
a) Kawal pemakanan Proses penuaan dapat dilambatkan jika kita mengamalkan pemakanan yang seimbang. Banyakkan makanan berserat tinggi, sayur dan buah-buahan. Kurangkan makanan berlemak, minuman yang mengandungi banyak kafien, minuman ringan dan makanan ringan.
b) Guna Pelembap yang sesuai. Carilah pelembab yang sesuai dengan kulit muka masing-masing. Haruslah diingatkan yang krim muka jenama popular dan mahal tidak semestinya sesuai dengan jenis kulit kita.
c) Cuba elakkan dari pancaran cahaya matahari. Jangan biarkan muka anda banyak terdedah kepada cahaya matahari di dalam jangkamasa yang panjang. Pendedahan yang lama bukan saja dapat menggelapkan kulit, ianya juga dapat mengurangkan kelempapan kulit yang membawa kepada kekeringan.
d) Sentiasa bersenam. Bersenam mampu meningkat keupayaan dan kesihatan. Pastikan kita melakukan senaman ringan setiap hari selepas bangun tidur. Dan kalau ada masa, lakukan senaman sekurang-kurangnya 3 kali seminggu.
e) Minum banyak air. Kekeringan dan gejala penuaan boleh diperlambatkan dengan meminum banyak air. Ini kerana air adalah aset penting untuk kesihatan tubuh badan terutamannya kulit muka. Kekurangan jumlah air dalam badan boleh menyebabkan kita mudah diserang pelbagai penyakit. Selain itu, air penting untuk proses penghadaman dan penyingkiran toksin dalam tubuh badan.
f) Makanan tambahan Pengambilan vitamin adalah amat digalakkan untuk wanita . Kesibukkan dengan tugasan dipejabat dan dirumah menyebabkan kebanyakkan wanita jarang mengamalkan pemakanan seimbang. Jadi pengambilan vitamin dapat membantu menyelesaikannya.
g) Elakkan bermekap tebal. Wanita seelok-eloknya menggunakan mekap yang nipis dan bersederhana. Cuba elakkan dari menggunakan foundation yang tebal serta lipstik yang merah menyala. Ianya akan membuatkan wanita ini nampak lebih tua dan garang.
h) Positif, ceria dan selalu bersama yang tersayang. Wanita mestilah mengamalkan sikap positif, sentiasa ceria dan selalu bersama yang tersayang. Kehadiran orang-orang tersayang di sekeliling dapat membantu wanita membina keyakinan diri dan menghilangkan stress.
"Wanita... sumber ilham selalu.."
|
|
|
Wanita
Jan 8, 2004 23:21:10 GMT 8
Post by StRiDeR on Jan 8, 2004 23:21:10 GMT 8
Petua Menambat Hati Perempuan ------------------------------------------
Bagi yang lelaki, baca, fahami dan lakukan sesuatu. Petua yang sangat berguna kepada para suami dan bakal suami. Bagi si isteri pula sila print dan bagi husband baca.
Bahagian 1
1.Sentiasa berdoa agar disayangi. 2.Bila balik rumah, tegur dan sentuh isteri sebelum buat kerja lain. 3.Tunjukkan keperihatinan dengan bertanya secara khusus mengenai kegiatan isteri sepanjang hari. 4.Berlatih untuk MENDENGAR dengan baik. 5.Jangan tergesa-gesa untuk menyelesai masalah isteri. Apa yang lebih penting adalah simpati. 6.Berikan masa sekurang-kurangnya 30 minit perhatian yang "berkualiti" terhadap isteri. 7.Belikan bunga atau seumpamanya sebagai hadiah atau untuk memujuk. 8.Tolong masak atau ajak makan diluar sekali-sekala. 9.Beri pujian mengenai penampilan isteri -- rambut, wajah, pakaian dll. 10.Pujuk bila isteri marah atau kecil hati. 11.Beri bantuan atau kerjasama setakat yang mampu. 12.Luangkan masa yang lebih agar tidak mendesak isteri untuk lebih cepat bergerak atau bertindak. 13.Bila lambat pulang, beritahu lebih awal atau telefon rumah. 14.Bila isteri minta bantuan, nyatakan "boleh" atau "tidak boleh" dengan tidak mengungkit atau banyak komen. 15.Jika perlu menjauhkan diri sekali-sekala, beritahu bila anda akan pulang. Beritahu yang anda perlu bersendirian untuk berfikir. 16.Bila sudah sejuk, beritahu isteri apa yang mengganggu fikiran secara sopan.Jangan menyalahkan isteri. 17.Bila isteri bercakap, beri perhatian sepenuhnya, letakkan surat khabar atau tutup televisyen. 18.Bila keluar, tanya isteri kalau ada sesuatu yang ingin dipesan. 19.Beri tahu bila kita ingin berehat atau tidur. 20.Peluk isteri dengan penuh kasih sayang empat kali sehari.
|
|
|
Wanita
Jan 9, 2004 19:44:36 GMT 8
Post by StRiDeR on Jan 9, 2004 19:44:36 GMT 8
Cinta sejati Ibu terhadap Anak-Anaknya ---------------------------------------------------
Wanita itu sudah tua, namun semangat perjuangannya tetap menyala seperti wanita yang masih muda. Setiap tutur kata yang dikeluarkannya selalu menjadi pendorong dan bualan orang disekitarnya. Maklumlah, ia memang seorang penyair dua zaman, maka tidak kurang pula bercakap dalam bentuk syair. Al-Khansa bin Amru, demikianlah nama wanita itu.
Dia merupakan wanita yang terkenal cantik dan pandai di kalangan orang Arab. Dia pernah bersyair mengenang kematian saudaranya yang bernama Sakhr : "Setiap mega terbit, dia mengingatkan aku pada Sakhr, malang. Aku pula masih teringatkan dia setiap mega hilang dii ufuk barat Kalaulah tidak kerana terlalu ramai orang menangis di sampingku ke atas mayat-mayat mereka, nescaya aku bunuh diriku."
Setelah Khansa memeluk Islam, keberanian dan kepandaiannya bersyair telah digunakan untuk menyemarakkan semangat para pejuang Islam. Ia mempunyai empat orang putera yang kesemuanya diajar ilmu bersyair dan dididik berjuang dengan berani. Kemudian puteranya itu telah diserahkan untuk berjuang demi kemenangan dan kepentingan Islam. Khansa telah mengajar anaknya sejak kecil lagi agar jangan takut menghadapi peperangan dan cabaran.
Pada tahun 14 Hijrah, Khalifah Umar Ibnul Khattab menyediakan satu pasukan tempur untuk menentang Farsi. Semua Islam dari berbagai kabilah telah dikerahkan untuk menuju ke medan perang, maka terkumpullah seramai 41,000 orang tentera. Khansa telah mengerahkan keempat-empat puteranya agar ikut mengangkat senjata dalam perang suci itu. Khansa sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan pasukan wanita yang bertugas merawat dan menaikkan semangat pejuan tentera Islam.
Dengarlah nasihat Khansa kepada putera-puteranya yang sebentar lagi akan ke medan perang, "Wahai anak-anakku! Kamu telah memilih Islam dengan rela hati. Kemudian kamu berhijrah dengan sukarela pula. Demi Allah, yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya kamu sekalian adalah putera-putera dari seorang lelaki dan seorang wanita. Aku tidak pernah mengkhianati ayahmu, aku tidak pernah memburuk-burukkan saudara-maramu, aku tidak pernah merendahkan keturunan kamu, dan aku tidak pernah mengubah perhubungan kamu. Kamu telah tahu pahala yang disediakan oleh Allah kepada kaum muslimin dalam memerangi kaum kafir itu. Ketahuilah bahawasaya kampung yang kekal itu lebih baik daripada kampung yang binasa."
Kemudian Khansa membacakan satu ayat dari surah Ali Imran yang bermaksud, "Wahai orang yang beriman! Sabarlah, dan sempurnakanlah kesabaran itu, dan teguhkanlah kedudukan kamu, dan patuhlah kepada Allah, moga-moga menjadi orang yang beruntung." Putera-putera Khansa tertunduk khusyuk mendengar nasihat bonda yang disayanginya.
Seterusnya Khansa berkata, "Jika kalian bangun esok pagi, insya Allah dalam keadaan selamat, maka keluarlah untuk berperang dengan musuh kamu. Gunakanlah semua pengalamanmu dan mohonlah pertolongan dari Allah. Jika kamu melihat api pertempuran semakin hebat dan kamu dikelilingi oleh api peperangan yang sedang bergejolak, masuklah kamu ke dalamnya. Dan dapatkanlah puncanya ketika terjadi perlagaan pertempurannya, semoga kamu akan berjaya mendapat balasan di kampung yang abadi, dan tempat tinggal yang kekal."
Subuh esoknya semua tentera Islam sudah berada di tikar sembahyang masing-masing untuk mengerjakan perintah Allah iaitu solat Subuh, kemudian berdoa moga-moga Allah memberikan mereka kemenangan atau syurga. Kemudian Saad bin Abu Waqas panglima besar Islam telah memberikan arahan agar bersiap-sedia sebaik sahaja semboyan perang berbunyi. Perang satu lawan satu pun bermula dua hari. Pada hari ketiga bermulalah pertempuran besar-besaran. 41,000 orang tentera Islam melawan tentera Farsi yang berjumlah 200,000 orang. Pasukan Islam mendapat tentangan hebat, namun mereka tetap yakin akan pertolongan Allah .
Putera-putera Khansa maju untuk merebut peluang memasuki syurga. Berkat dorongan dan nasihat dari bondanya, mereka tidak sedikit pun berasa takut. Sambil mengibas-ngibaskan pedang, salah seorang dari mereka bersyair, "Hai saudara-saudaraku! Ibu tua kita yang banyak pengalaman itu, telah memanggil kita semalam dan membekalkan nasihat. Semua mutiara yang keluar dari mulutnya bernas dan berfaedah. Insya Allah akan kita buktikan sedikit masa lagi."
Kemudian ia maju menetak setiap musuh yang datang. Seterusnya disusul pula oleh anak kedua maju dan menentang setiap musuh yang mencabar. Dengan semangat yang berapi-api ia bersyair, "Demi Allah! Kami tidak akan melanggar nasihat dari ibu tua kami Nasihatnya wajib ditaati dengan ikhlas dan rela hati Segeralah bertempur, segeralah bertarung dan menggempur mush-musuh bersama-sama Sehingga kau lihat keluarga Kaisar musnah."
Anak Khansa yang ketiga pula segera melompat dengan beraninya dan bersyair, "Sungguh ibu tua kami kuat keazamannya, tetap tegas tidak goncang Beliau telah menggalakkan kita agar bertindak cekap dan berakal cemerlang Itulah nasihat seorang ibu tua yang mengambil berat terhadap anak-anaknya sendiri Mari! Segera memasuki medan tempur dan segeralah untuk mempertahankan diri Dapatkan kemenangan yang bakal membawakegembiraan di dalam hati Atau tempuhlah kematian yang bakal mewarisi kehidupan yang abadi."
Akhir sekali anak keempat menghunus pedang dan melompat menyusul abang-abangnya. Untuk menaikkan semangatnya ia pun bersyair, "Bukanlah aku putera Khansa', bukanlah aku anak jantan Dan bukanlah pula kerana 'Amru yang pujiannya sudah lama terkenal Kalau aku tidak membuat tentera asing yang berkelompok-kelompok itu terjunam ke jurang bahay, dan musnah mangsa oleh senjataku."
Bergelutlah keempat-empat putera Khansa dengan tekad bulat untuk mendapatkan syurga diiringi oleh doa munajat bondanya yang berada di garis belakang. Pertempuran terus hebat. Tentera Islam pada mulanya kebingungan dan kacau kerana pada mulanya tentera Farsi menggunakan tentera bergajah di barisan hadapan, sementara tentera berjalan kaki berlindung di belakang binatang tahan lasak itu. Namun tentera Islam dapat mencederakan gajah-gajah itu dengan memanah mata dan bahagian-bahagian lainnya. Gajah yang cedera itu marah dengan menghempaskan tuan yang menungganginya, memijak-mijak tentera Farsi yang lainnya. Kesempatan ini digunakan oleh pihak Islam untuk memusnahkan mereka. Panglima perang bermahkota Farsi dapat dipenggal kepalanya, akhirnya mereka lari lintang-pukang menyeberangi sungai dan dipanah oleh pasukan Islam hingga air sungai menjadi merah. Pasukan Farsi kalah teruk, dari 200,000 tenteranya hanya sebahagian kecil sahaja yang dapat menyelamatkan diri.
Umat Islam lega. Kini mereka mengumpul dan mengira tentera Islam yang gugur. Ternyata yang beruntung menemui syahid di medan Kadisia itu berjumlah lebih kurang 7,000 orang. Dan daripada 7,000 orang syuhada itu terbujur empat orang adik-beradik Khansa. Seketika itu juga ramailah tentera Islam yang datang menemui Khansa memberitahukan bahawa keempat-empat anaknya telah menemui syahid. Al-Khansa menerima berita itu dengan tenang, gembira dan hati tidak bergoncang. Al-Khansa terus memuji Allah dengan ucapan, "Segala puji bagi Allah, yang telah memuliakanku dengan mensyahidkan mereka, dan aku mengahrapkan dari Tuhanku, agar Dia mengumpulkan aku dengan mereka di tempat tinggal yang kekal dengan rahmat-Nya!"
Al-Khansa kembali semula ke Madinah bersama para perajurit yang masih hidup dengan meninggalkan mayat-mayat puteranya di medan pertempuran Kadisia. Dari peristiwa peperanan itu pula wanita penyair ini mendapat gelaran kehormatan 'Ummu syuhada yang ertinya ibu kepada orang-orang yang mati syahid."
|
|
|
Wanita
Jan 11, 2004 10:48:50 GMT 8
Post by StRiDeR on Jan 11, 2004 10:48:50 GMT 8
Sifat-sifat wanita ahli syurga ------------------------------------
Siapakah wanita yang menjadi ahli Syurga? Apakah ciri-ciri atau sifat-sifat yang menjadi kunci bagi wanita memasuki syurga?
Sebuah hadis Nabi menyatakan: Daripada Anas, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: "Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai." (Hadis Riwayat Ahmad)
Menurut hadis di atas sekurang-kurangnya ia telah menggariskan empat dasar atau sifat utama yang menjadi teras bagi seorang wanita muslimah memasuki syurga, iaitu menunaikan kewajipannya kepada Allah dalam makna melaksanakan ibadah-ibadah yang diwajibkan ke atasnya seperti sembahyang, puasa, dan lain-lain ibadah wajib yang mampu dilaksanakan.
Sebuah hadis menyebutkan bahawa sembahyang adalah perkara pertama yang akan disoal di hari Kiamat. Daripada Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, Nabi Sallallahu Alahi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya perkara yang pertama sekali dikira dari amalan hamba di hari kiamat ialah sembahyang; sekiranya sembahyang itu sempurna, maka beruntung dan berjayalah dia, dan sekiranya ia rosak, maka kecewa dan rugilah dia, kalau kewajipan fardhu masih kurang, Allah berfirman: Lihatlah adakah amalan-amalan sunat untuk menyempurnakan kekurangan tersebut. Demikianlah seterusnya dengan amalan yang lain" (Hadis riwayat at-Tirmizi)
Disamping menunaikan kewajipan kepada Allah, menunaikan hak dan kewajipan kepada suami juga merupakan hal yang tidak boleh diabaikan oleh seorang wanita. Tertunainya hak dan tanggungjawab suami barulah akan turun keredhaan dan rahmat Allah kepadanya.
Menjaga kehormatan diri juga merupakan hal yang digariskan oleh hadis di atas. Antara hal-hal yang boleh diketegorikan dalam konteks menjaga kehormatan itu ialah mempunyai sifat pemalu, jika suaminya keluar dia akan menguruskan dan menjaga dirinya dan harta suaminya dengan amanah. Bila suaminya datang kepadanya dia akan menjaga mulut daripada menyebutkan perkataan yang tidak elok didengar.
Sebuah hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam menyatakan bahawa: "Sesungguhnya sopan santun dan keimanan adalah saling berkaitan, jika salah satunya dikeluarkan, yang satu lagi juga akan hilang serentak." (Hadis Riwayat Baihaqi)
Maksud hadis ini ialah jika kesopanan atau sifat malu sudah hilang, iman juga akan hilang bersama-samanya. Betapa besarnya pengaruh antara kesopanan dan keimanan kepada diri seorang wanita itu, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam menegaskan dengan sabda baginda: "Apabila sesesorang itu terlibat dengan penzinaan, ia bukan lagi seorang beriman, apabila seseorang itu mencuri ia bukan lagi seorang beriman, apabila seseorang itu meminum arak ia bukan lagi seorang beriman, apabila seseorang itu menyelewing setelah diberi amanah oleh orang lain ia bukan lagi seorang beriman, dan apabila seseorang diantara kamu menipu ia bukan lagi seorang beriman, oleh itu berjaga-jagalah!"
Taat kepada suami merupakan satu lagi sifat wanita yang digambarkan oleh hadis yang dipaparkan di awal makalah ini. Taat kepada suami adalah tanggungjawab isteri yang wajib di sempurnakan. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Imam Bazzar Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Kamu sampaikan kepada perempuan yang kamu jumpa, bahawa taat kepada suami, dan mengakui hak-hak suami, sama pahalanya dengan berperang dan bertempur dengan musuh-musuh Islam di medan pertempuran, tetapi sedikit sangat daripada isteri-isteri yang menyempurnakan hak-hak suami mereka." (Hadis riwayat Al Imam Bazzar)
Isteri adalah pusat dan sumber kebahagiaan dan ketenteraman di dalam sebuah rumahtangga. Ia perlu mempunyai sifat-sifat sabar dan perhatian yang sepenuhnya kepada suami dan juga anak-anak. Sikap inilah yang boleh mewujudkan suasana yang tenang, aman dan damai dalam rumahtangga. Dalam hal ini, para isteri sayugialah akan sentiasa bersikap baik kepada suami.
Saidina Abu Bakar Radhiallahu Anhu meriwayatkan bahawa Rasullullah Sallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda: "Seorang wanita yang menyakiti hati suami dengan lidahnya, dia mendatangkan celaan dan kemurkaan Allah, para malaikat dan umat manusia."
Selain itu, Saidina Ali Radhiallahu Anhu meriwayatkan sebuah hadis mengenai setiap isteri yang tidak menghormati status suaminya. "Wanita yang berkata kepada suaminya yang tidak melihat apa-apa kebaikan pada suaminya, Allah menghapuskan segala perbuatan baiknya selama 70 tahun, walaupun dia berpuasa selama itu siang hari dan bersembahyang pada malamnya." (Hadis Riwayat Imam Majah dan An-Nasai)
Berdasarkan huraian ringkas di atas, para wanita semestinyalah mengamalkan sikap taat dan bertakwa kepada Allah, bertanggungjawab kepada suami dan menjaga kehormatan dirinya. Semoga dengan itu, akan mudahlah mereka mendapat rahmat dan keredhaan Allah. Rahmat dan redha Allah itulah yang akan menjamin kebahagian hidupnya di dunia dan di akhirat.
|
|
|
Wanita
Jan 12, 2004 20:25:46 GMT 8
Post by StRiDeR on Jan 12, 2004 20:25:46 GMT 8
Renungkanlah wahai wanita -------------------------------------
Allah berfirman:
"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia
diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku
membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia;
namun, harus cukup lembut untuk memberikan
kenyamanan."
"Aku memberikannya kekuatan dari dalam
untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan
yang seringkali datang dari anak-anaknya."
"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap
tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh
keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa
mengeluh."
"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai
anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika
anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya."
"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung
suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan
tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya."
"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui
bahwa seorang suami yang baik takkan pernah
menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji
kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada
disisi suaminya tanpa ragu."
"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk
dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk
digunakan bilapun ia perlukan."
"Kecantikan seorang wanita bukanlah
dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia
tampilkan, atau bagaimana ia menyisir
rambutnya.Kecantikan seorang wanita harus
dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya,
tempat dimana cinta itu ada.
|
|
|
Wanita
Jan 14, 2004 9:52:51 GMT 8
Post by StRiDeR on Jan 14, 2004 9:52:51 GMT 8
MENGAPA WANITA MENANGIS
Suatu ketika ada seorang anak lelaki bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa ibu menangis?". Ibunya menjawab, "sebab aku wanita". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti..." kemudian anak itu bertanya kepada ayahnya. "Ayah mengapa ibu menangis? Ibu menangis tanpa sebab yang jelas". Sang ayah menjawab, "semua wanita memang sering menangis tanpa alasan". Hanya itu jawapan yang bisa diberikan oleh ayahnya. Hinggalah anak itu membesar dan menjadi remaja, ia tetap tertanya-tanya, mengapa wanita menangis.
Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya pada Tuhan, " Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?" Dalam mimpinya ia merasakan seolah-olah Tuhan menjawab, "saat kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun bahu itu lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tidur. Kuberikan wanita kekuatan agar dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walaupun kerap berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu. Namun kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa. Kepada wanita, kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih,walau sakit, walau lelah tanpa berkeluh kesah. Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun walau acapkali anaknya-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya.
Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didakap dengan lembut olehnya. Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak. Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyedarkan bahawa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.
Dan akhirnya kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kuberikan kepada wanita , agar dapat di gunakan bila sahaja ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan".
|
|
|
Wanita
Jan 15, 2004 21:10:20 GMT 8
Post by StRiDeR on Jan 15, 2004 21:10:20 GMT 8
DOA WANITA
1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam. akan hal tersebut, jawab baginda: "Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."
2. Wanita yang salehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang lelaki yang soleh.
3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah Subhanahu wa ta'ala. dan orang yang takut akan Allah Subhanahu wa ta'ala. akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
4. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S.
5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam.) di dalam syurga.
6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.
7. Daripada Aisyah r.a. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.
8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.
9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga solat dan puasanya).
12. Aisyah r.a. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam., siapakah ang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, "Suaminya." "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam."Ibunya."
13. Perempuan apabila solat lima waktu, puasa sebulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dia kehendaki.
14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah Subhanahu wa ta'ala. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah Subhanahu wa ta'ala. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah Subhanahu wa ta'ala. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah Subhanahu wa ta'ala.
17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah Subhanahu wa ta'ala. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah Subhanahu wa ta'ala.
20. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang lelaki Saleh.
21. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1,000 lelaki yang jahat.
22. 2 rakaat shalat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.
23. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susu badan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.
24. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.
25. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.
26. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.
27. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.
28. Wanita yang memerah susu binatang dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.
29. Wanita yang menguli tepung gandum dengan "bismillah", Allah akan berkatkan rezekinya.
30. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.
31. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.
32. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.
33. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.
34. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.
35. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.
36. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 1/2 tahun), maka malaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.
37. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.
38. Jika wanita memijit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memijit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak.
39. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.
40. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.
41. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya yaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.
Kekuatan Doa
Dalam kitab Fiqhus Sirah karya Syekh Muhammad al-Ghazali, Imam Muslim meriwayatkan bahwa sewaktu Perang Badar, Rasulullah SAW berdoa di dalam kemah. Rasulullah berdoa dengan penuh khusyuk dan merendah diri seraya menengadahkan kedua telapak tangannya ke langit memohon supaya diberi kekuatan untuk mengalahkan musuh.
Di antara doa yang beliau ucapkan adalah: ''Ya Allah, kalau pasukan kaum Muslimin ini sampai binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi oleh manusia di muka bumi ini.'' Kemudian beliau memperkeras suaranya, ''Ya Allah, tunaikanlah janji yang telah Engkau berikan kepadaku, ya Allah pertolongan-Mu ya Allah!''
Beliau mengangkat kedua belah tangannya sedemikian tinggi hingga burdahnya jatuh dari pundaknya tanpa disadarinya, sehingga Abu Bakar menyampirkan kembali burdah itu di atas pundak beliau seraya berkata dengan perasaan haru, ''Ya Rasulallah, kurangilah kesedihan Anda dalam berdoa kepada Allah! Allah pasti akan memenuhi janji yang telah diberikan kepada Anda!''
Di tengah begitu banyaknya musibah dan bencana yang menerpa dan mendera bangsa Indonesia saat ini, baik itu berupa krisis ekonomi, politik, hukum, dan moral, serta bencana alam berupa banjir, kebakaran hutan, kemarau panjang, pertumpahan darah di banyak wilayah negeri ini, serta musibah-musibah lainnya, kisah di atas selayaknya dapat memberikan pelajaran kepada kita.
Doa itu senjata dan kekuatan orang beriman (HR Al-Hakim dari Ali bin Abi Thalib). Ibnu Qayyim mengatakan, ''Jika perisai doamu lebih kuat dari musibah maka ini akan menolaknya, tetapi jika musibah lebih kuat dari perisai doamu, maka ia akan menimpamu, namun doa itu sedikitnya tetap akan mengurangi efeknya. Dan jika perisai doamu seimbang dengan kekuatan musibah, maka keduanya akan bertarung.''
Tak ada gunanya waspada menghadapi takdir, namun doa bermanfaat menghadapi takdir sebelum dan sesudah ia turun dan sesungguhnya ketika musibah itu ditakdirkan turun dari langit maka ia akan segera disambut oleh doa di bumi lalu keduanya bertarung sampai hari kiamat (HR Ahmad, al-Hakim dan Thabarani).
Begitulah kekuatan doa, ketika segala daya dan upaya telah kita lakukan untuk mengatasi berbagai macam persoalan kehidupan, maka sudah selayaknya kita tetap berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Ketika seorang sahabat Rasulullah selalu langsung meninggalkan masjid setelah selesai shalat tanpa berdoa, Nabi pun menegurnya dengan pertanyaan, ''Apakah kamu sama sekali tidak mempunyai kebutuhan kepada Allah?'' Sahabat itu pun terperanjat dan mulai memahami arti doa, maka setelah itu ia pun rajin berdoa kepada Allah. ''Bahkan,'' katanya di kemudian hari, ''garam pun kuminta kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.''
Nah, marilah kita berdoa, sebagaimana yang diperintahkan di dalam firman-Nya, ''Dan Tuhanmu berkata, 'berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kupenuhi permintaanmu'.'' (QS Al Ghafir ayat 60)
Wassalam !
p/s renungkan lah..
|
|
|
Wanita
Jan 19, 2004 20:44:34 GMT 8
Post by StRiDeR on Jan 19, 2004 20:44:34 GMT 8
Saiyadatina Fatimah Yang Berduka --------------------------------------------
Sungguh, Allah Taala dengan iradah azaliyahNya telah menghadirkan seorang wanita, yang langit dan bumi belum pernah dan tidak akan pernah menyaksikan, sebelum dan sesudahnya, wanita seperti dia. Dia dilahirkan dari dua manusia suci. Yang satu Muhammad bin Abdullah, ayahandanya yang sangat menyayanginya, yang sekaligus merupakan seorang nabi yang paling mulia di antara nabi yang diutus, dan makhluk Tuhan yang paling dicintaiNya. Yang satunya lagi adalah bonda tercintanya, Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita yang mengorbankan segala yang dimilikinya demi kebenaran.
Tidak hairan kalau sang bayi mungil, yang terlahir dari dua orang suci tersebut, mewarisi segala kemuliaan dan kebesaran kedua orang tuanya, dan kelak bumi dan langit serta segala isinya akan menjadi saksi tentang ketegaran dan keagungan bayi tersebut.
Kehadirannya di tengah-tengah bangsa yang biadab, keras kepala dan yang sanggup mengubur wanita hidup-hidup, menjadikannya lebih cemerlang dan bersinar. Semua itu terjadi bukan secara kebetulan dan tanpa perhitungan, akan tetapi akibat dari sebuah perencanaan Tuhan yang amat cermat dan tepat.
Dia lahir lima tahun setelah ayahanda tercintanya diberi tugas yang amat berat dan sangat suci, iaitu untuk menyelamatkan seluruh umat manusia dari kehancuran menuju kedamaian. Sang bayi, sebagaimana bayi-bayi lainnya, mendapatkan belaian kasih sayang dari kedua tangan ibundanya dan curahan kecintaan dari kedua mata ayahandanya.
Dia mulai menyedari bahawa kehadirannya benar-benar merupakan anugerah Tuhan untuk kedua orang tuanya. Hari demi hari silih berganti, dilewatkannya dengan penuh keindahan dan kesenangan. Namun, kesenangan dan keceriaan si kecil tadi hanyalah merupakan satu episode khusus dari serangkaian episode skenario Tuhan yang penuh keharuan, kesedihan, deraian air mata, dan tekanan batin. Seakan-akan Sang Sutradara Agung Yang Mahabijak hendak menampilkannya sebagai sosok yang menjadi tumbal keserakahan umat manusia.
Di saat Saiyidatina Fatimah kecil beranjak usia lima tahun, ibunda tercintanya pergi untuk selamanya. Dan segera setelahnya, paman ayahanda beliau yang kharismatik, Abu Thalib, juga menyusul ke alam baka. Belaian kasih sayang kedua tangan ibundanya tidak akan pernah dialaminya lagi.
Sejak kepergian Abu Thalib dan Khadijah, Saiyidatina Fatimah kecil harus bersiap-siap menghadapi kegetiran dan kepahitan hidup. Serigala-serigala padang pasir yang lapar dan sadis, sudah mulai meneteskan air liurnya dan meraung-raung, yang menandakan pesta jahiliah segera dimulai.
Mereka tidak sabar lagi untuk merobek-robek relung hati si kecil yang suci, Saiyidatina Fatimah, yang baru saja kehilangan ibundanya. Maka babak baru kehidupan Saiyidatina Fatimah kecil yang sangat berbeza dengan sebelumnya, segera dimulai.
Ketegaran yang diwarisi Saiyidatina Fatimah kecil dari ibunda dan ayahandanya, tidak menjadikannya sebagai seorang anak kecil yang mudah merengek. Dia tampil seakan-akan seorang wanita dewasa yang matang dan penuh pengertian.
Jika dia menangis, hal itu bukan karena dan untuk dirinya sendiri, tetapi disebabkan dan untuk ayahandanya dan para sahabatnya yang senantiasa diganggu dan disiksa kaum musyrikin.
Para ahli sejarah menceritakan, pernah sutu waktu ketika Rasulullah SAW sedang menunaikan shalat di Masjid Al-Haram, beliau tunduk bersujud di hadapan Sang Pencipta. Tiba-tiba datanglah sejumlah pembesar Quraisy menghampirinya dan melempari kepala dan punggung beliau dengan kotoran binatang. Beliau diam dan tetap meneruskan sujudnya.
Saiyidatina Fatimah kecil menyaksikan sendiri perbuatan amoral yang menimpa ayahandanya itu di hadapan kedua matanya yang bening. Lalu, dia segera mendekatinya dan membersihkan kotoran binatang tersebut dari kepala dan punggung ayahandanya dengan kedua tangannya yang lembut. Kedua matanya berderai air mata.
Sesekali terdengar isak tangis dari rongga dadanya yang dalam, keluar tidak tertahan lagi. Rasulullah SAW segera menatap muka Saiyidatina Fatimah yang sedih, kemudian memeluknya sambil bersabda, "Putriku, janganlah engkau bersedih. Hal ini tidak akan berlangsung lama," sambil menghiburnya.
Betapa besar perjuangan dan pembelaan Saiyidatina Fatimah terhadap ayahandanya, sehingga posisi Saiyidatina Fatimah seakan-akan tidak lagi sebagai putri Rasulullah. Tetapi sebaliknya, Saiyidatina Fatimah yang begitu dewasa dan matang pribadinya dan selalu berada di samping ayahandanya, seakan-akan menjadi ibu bagi ayahandanya sendiri. "Saiyidatina Fatimah Ummu Abihaa," demikianlah Rasulullah SAW menggelarinya.
|
|
|
Wanita
Jan 19, 2004 20:45:19 GMT 8
Post by StRiDeR on Jan 19, 2004 20:45:19 GMT 8
Sebagai seorang putri Rasulullah SAW, Saiyidatina Fatimah hidup dengan penuh kesederhanaan. Dalam kitab-kitab hadis diriwayatkan, Salman Al-Farisi kelaparan, lalu dia berkeliling ke rumah isteri-isteri Nabi yang sembilan, tetapi dia tidak mendapatkan apa-apa. Ketika hendak kembali, dia melihat rumah Saiyidatina Fatimah. Kepada dirinya, dia bergumam, "Mudah-mudahan ada rezeki di rumah Saiyidatina Fatimah putri Nabi Muhammad SAW."
Kemudian dia mengetuk pintu rumah Saiyidatina Fatimah. Dari balik pintu terdengar suara, "Siapa di balik pintu ?" "Aku, Salman Al-Farisi," sahut Salman. "Wahai Salman, apa yang Anda inginkan ?" tanya Saiyidatina Fatimah. Lalu Salman menceritakan maksudnya.
Setelah itu, Saiyidatina Fatimah berkata, "Wahai Salman, Demi Yang mengutus Muhammad SAW dengan kebenaran sebagai nabi. Sungguh, aku sudah tidak makan selama tiga hari. Demikian pula, Al-Hasan dan Al-Husain, gemetar sekujur tubuhnya karena lapar yang sangat. Lalu keduanya tertidur bagaikan dua ekor anak burung yang tidak berbulu. Tapi aku tidak menolak kebaikan, jika datang di pintuku," jelas Saiyidatina Fatimah.
Kemudian Saiyidatina Fatimah melanjutkan perkataannya, "Wahai Salman. Ambillah baju perang ini, lalu pergilah kepada Syam’un Yahudi dan katakan kepadanya bahawa Saiyidatina Fatimah putri Muhammad berkata kepadamu, "Berilah aku seikat kurma dan gandum, dengan jaminan baju besi ini. Nanti Insya Allah aku akan membayarnya kepadamu."
Lalu Salman mengambil baju besi itu dan membawanya kepada Syam’un Yahudi. "Wahai Syam’un, ini adalah baju besi Saiyidatina Fatimah putri Muhammad SAW., dia berkata kepadamu, ‘Berilah aku utang seikat kurma dan gandum, nanti Insya Allah aku akan membayarnya kepadamu."
Kemudian Syam’un mengambil baju besi tersebut, dan membolak-balikannya dengan telapak tangannya, sementara kedua matanya berderai air mata sambil berkata, "Wahai Salman, inilah kezuhudan dalam dunia. Inilah yang diberitakan oleh Musa bin Imran kepada kami di dalam Taurat. Kini aku bersaksi, tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya." Si Yahudi tersebut akhirnya masuk Islam.
Selain hidupnya yang amat sederhana dan kepedulian sosialnya yang sangat tinggi, Siti Saiyidatina Fatimah -‘alaiha salam – juga dikenal sebagai seorang ‘abidah (ahli ibadah).
Al-Hasan bin ‘Ali – salam atas mereka berdua – berkata, "Aku melihat ibuku, Saiyidatina Fatimah, berdiri di mihrab-nya pada malam Jum’at. Beliau senantiasa ruku’ dan sujud hingga cahaya fajar menyingsing. Aku mendengar dia mendoakan orang-orang Mukmin dan Mukminat, bahkan menyebutkan nama-nama mereka satu demi satu. Dia banyak mendoakan mereka, tetapi tidak mendoakan dirinya."
Lalu aku bertanya kepadanya, ‘Wahai Ibu, mengapa engkau tidak mendoakan dirimu sendiri, sebagaimana Ibu mendoakan yang lainnya ?’ Beliau menjawab, ‘Wahai anakku. Tetangga lebih dahulukan, baru rumah sendiri.’"
Saiyidatina Fatimah juga adalah seorang Muslimah yang sangat afifah. Pernah suatu waktu Nabi bertanya kepadanya, "Apa yang terbaik bagi wanita ?" "Iaitu wanita yang tidak melihat lelaki dan tidak dilihat lelaki," jawabnya dengan yakin. Lalu Nabi memeluknya sambil membacakan ayat berikut, "Satu keturunan yang sebagiannya dari yang lain." (QS Ali Imran, 3 : 34).
Saiyidatina Fatimah as yang sejak usia dini sudah menderita, maka penderitaan baginya menjadi suatu yang biasa. Penderitaan, tekanan, dan kehidupan yang demikian pas-pasan telah menghiasi kehidupan Saiyidatina Fatimah. Ironisnya, penderitaan dan kepedihan tersebut makin menguat sepeninggal ayahandanya tercinta.
Jika Saiyidatina Fatimah ketika kecil dan dewasa menyaksikan dengan sedih gangguan dan rongrongan kaum Musyrikin terhadap ayahandanya hingga akhir hayatnya, Saiyidatina Fatimah menyaksikan pengkhianatan dan eksploitasi umat ayahandanya terhadap suaminya, ‘Ali, dan dirinya sendiri.
Sudah tentu, yang terakhir lebih melukai dan menyakitkan hatinya. Semaklah kisah berikut, ketika Saiyidatina Fatimah as bersimpuh di pusara ayahandanya, untuk melaporkan padanya tentang keadaan yang telah berubah secara drastis sepeninggal ayahnya. Dengan suara parau dan mengharukan, dia berkata, "Wahai ayahku, sepeninggalmu sungguh betapa banyak berita duka dan tekanan terhadapku. Sekiranya engkau masih berada di tengah-tengah kami, maka keserakahan-keserakahan itu tidak akan banyak."
Walaupun Saiyidatina Fatimah masih berduka dengan kematian ayahandanya tercinta, dia tetap tampil tegar ketika melihat adanya penyimpangan-penyimpangan di tengah masyarakat Islam.
Sejarah telah merekamkan untuk kita, setelah sepeninggal ayahandanya, lalu kaum Muslimin mengangkat Abubakar sebagai khalifah, maka Siti Saiyidatina Fatimah menjelaskan tentang tauhid, kenabian, dan kepemimpinan serta memperingatkan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan sejumlah kaum Muslimin.
Banyak dari kalangan sahabat Nabi yang menangis tatkala mendengarkan khutbah dan peringatan Saiyidatina Fatimah tersebut.
Akhirnya, Saiyidatina Fatimah berpulang ke haribaan Tuhan, enam bulan setelah kepergian ayahandanya. Saiyidatina Fatimah pergi dengan hati yang duka dan terluka. Saiyidatina Fatimah diciptakan seakan-akan hanya untuk mendampingi ayahandanya. Sejak dia berusia lima tahun, dia sudah menjadi seorang ibu bagi ayahandanya. Kemudian setelah sang ayah pergi, diapun segera pergi menyusulnya.
Besar nian jasamu, wahai Saiyidatina Fatimah, dalam membela ayahmu. Sungguh panjang dan dalam deritamu, sejak ayahmu menjadi bulan-bulanan kaum Musyrikin.
Betapa sakit hati dan pedih hatimu di kala engkau menyaksikan pengkhianatan dan penyimpangan sebagian umat ayahmu. Salam sejahtera atasmu, wahai Saiyidatina Fatimah, di hari lahirmu, di hari penderitaanmu dan di hari wafatmu.
|
|
|
Wanita
Jan 20, 2004 23:40:40 GMT 8
Post by StRiDeR on Jan 20, 2004 23:40:40 GMT 8
MALU.. MALUNYA.. TERAMATLAH MALUNYA!
Aduhai, setiap wanita dikurniakan oleh ALLAH Subhanahu wa ta'ala sifat MALU Kerana MALU si wanita tahu menjaga kehormatannya Kerana MALU si wanita tahu menilai batas- batas sosialnya Kerana MALU juga si wanita gagal diperdaya pujukan nafsu
Kini si wanita itu sudah hilang MALUnya Kerana hilang MALU itu terdedahlah auratnya lantas kehormatan diri tergadai Kerana hilangnya MALU itu si wanita gagal menilai apa itu HARAM apa itu HALAL Kerana kehilangan MALU itu si wanita lemas dan hanyut dengan tipu daya nafsu.
Aduhai, setiap lelaki juga dikurnakan oleh ALLAH Subhanahu wa ta'ala sifat MALU Kerana MALU, si lelaki nasihat diri dan si wanita agar bersama-sama jaga maruah diri dan MENJAGA AURAT Kerana MALU, si lelaki mengingatkan diri dan si wanita tentang batas-batas sosial pergaulan, HALAL dan HARAM tu kena INGAT! Kerana MALU itu, si lelaki menjaga dan mendidik nafsunya. JANGAN mengajak si wanita berbuat DOSA. Selalu mengingatkan dengan kata "TAKUTLAH AKAN ALLAH !"
Kini, si lelaki itu sudah hilang MALUnya Kerana hilang MALU itu si lelaki MENGAJAK si wanita BERBUAT MUNGKAR Kerana hilangnya MALU itu si lelaki lupa tentang HUKUM ALLAH Subhanahu wa ta'ala Kerana telah hilangnya MALU itu si lelaki mungkin hilang taraf KHALIFAH!
Sabda Rasullullah saw, SESUNGGUHNYA MALU ITU ADALAH SEBAHAGIAN DARI IMAN. Wahai si wanita dan si lelaki janganlah menzalimi diri dengan meletakkan MALU itu bukan ditempatnya.
MALUlah kamu dengan ALLAH Subhanahu wa ta'ala kerana ingkar akan suruhannya MALUlah kamu dengan RASULLULLAH saw kerana meninggalkan sunahnya MALUlah kamu kerana lupa dan malas membaca AL-QURAN MALUlah kamu kerana tidak menghormati GURU MALUlah kamu kerana melawan kata IBUBAPA. MALUlah kamu atas DOSA -DOSA kamu
Maka percayalah bahawa MALU itu akan menyelamatkan kita dari fahsyar walmungkar!!!
wslm..
p/s hope tutorian dpt memberi komen masing2...
|
|
|
Wanita
Jan 26, 2004 23:59:54 GMT 8
Post by StRiDeR on Jan 26, 2004 23:59:54 GMT 8
Sering sekali kita mendengar di kalangan masyarakat kita kata-kata bahawa wanita itu mempunyai sembilan nafsu dan satu akal. Kita tidak pasti dari mana kata-kata ini diambil. Yang pastinya Al-Qur'an dan As-Sunnah tidak menetapkan begitu.
Kata-kata ini seolah-olah menggambarkan bahawa wanita itu kurang 80 peratus akalnya berbanding lelaki padahal ini bukan hakikatnya. Wanita juga seolah-olah begitu kuat bernafsu berbanding lelaki dari kata-kata ini. Jika benar kata-kata ini tentulah wanita yang merogol lelaki dan bukan sebaliknya.
Memang terdapat hadith Nabi saw yang sahih yang menyebut tentang kekurangan akal wanita berbanding lelaki. Nabi saw bersabda dalam hadith dari Abi Sa'eed Al-Khudriyy r.a yang menceritakan : Nabi saw keluar pada hari `Iid Al-Adha atau Al-Fitr** ke tempat solat. Kemudian baginda lalu di hadapan para wanita lalu berkata: Wahai kaum wanita, bersedekahlah kerana sesungguhnya aku melihat bahawa kebanyakan ahli neraka adalah dari kalangan kamu (wanita). Maka para wanita itu bertanya: "Mengapa wahai Rasul Allah," Nabi saw berkata: "Kamu suka melaknat dan kamu kufur (tidak berterima kasih) kepada suamimu. Aku tidak pernah melihat sesiapa yang lebih kurang akalnya dan agamanya berbanding kamu. Seorang lelaki yang waras boleh dipesongkan oleh kamu." Maka para wanita itu bertanya: "Apakah kekurangan akal kami dan agama kami wahai Rasul Allah ?" Nabi saw bersabda: "Bukankah kesaksian wanita itu menyamai separuh kesaksian lelaki ?" Maka para wanita itu menjawab: "Ya" Lalu Nabi saw menyambung lagi: "Maka itulah kekurangan akalnya. (Dan) bukankah bila wanita itu datang haidh dia tidak solat dan tidak berpuasa?" "Para wanita menjawab: "Ya." Maka Nabi saw berkata: Maka itulah kekurangan agamanya." [Sahih Al-Bukhari, Kitaab Al-Haidh]
Imam Ibn Hajar yang mensyarahkan hadith ini menyebut bahawa terdapat juga wanita yang lebih pandai berbanding lelaki dan perkara ini kita semua sedia maklum akan kebenarannya.
Malah Allah Subhanahu wa ta'ala merakamkan kisah pemerintah Saba' yang merupakan seorang wanita yang bijaksana dalam Suurah An-Naml ayat 22 hingga 44. Para isteri Nabi saw juga adalah tokoh-tokoh yang bijaksana dan mahir dalam hukum-hakam agama. Mereka itu mengajar para sahabat Nabi saw dari kalangan lelaki dan nasihat-nasihat mereka sering diambil oleh Nabi saw dalam pelbagai problematika kehidupan.
WAllahua'lam.
"Kejujuran mencerminkan peribadi....be positive always......ceria-ceria selalu
|
|